Tubuh Chae benar-benar lelah. Padahal baru beberapa menit gaun itu melekat sempurna ditubuhnya. Dia pikir berat gaunnya masih biasa saja tapi demiapapun ini benar-benar berat untuk ukuran berat pakaian yang pernah ia pakai. Tapi itu sedikit terbayarkan dengan keindahan dari desain gaunnya. Ibunya benar-benar teliti dengan desain yang ia gambar saat itu. Jadi ada rasa kepuasaan tersendiri melihat hasilnya.
Seperti sekarang ini dikamarnya Chae tengah dibubuhi make up oleh seseoarang suruhan ibunya. Rambutnya juga ditata oleh ahlinya. Dengan modelan sanggulan yang tak terlalu tinggi dan beberapa helaian rambut yang dibiarkan begitu saja. Hiasan bunga kecil juga menghiasi dibeberap spot dirambutnya.
Bolehkah Chae mengagumi dirinya sendiri?
Dia sedari tadi juga dipuji oleh penata riasnya. Ah Chae makin suka saja.
Sekarang Chaeyoung sudah siap sempurna. Saat akan berdiri rasanya pinggangnya ingin copot mungkin efek gaunnya yang berat dan dirinya yang memang terlalu banyak duduk. Keiinginannya menyobek gaun kembali lagi pada pemikirannya namun segera ia hilangkan. Heyyy.. harga gaunnya jangan lupakan dan jika benar-benar ia lakukan bersiaplah dirinya akan mendapat ceramahan panjang dari ibunya.
Tenang Chae ini hanya semalam. Tak, tapi hanya beberapa jam. Batinnya menenangkan dirinya sendiri.
Suara ketukan pintu terdengar setelah akhirnya terbuka menampakan bibi Lee yang perlahan masuk ke kamar.
"Permisi nona semuanya sudah siap. Supir yang menjemput sudah di bawah"
Chae mengangguk dan berterimakasih.
Oh Jungkook?, Chae hampir lupa dengan laki-laki itu.
"Bibi Lee kemana Jungkook?"
🐰🐿
Jungkook tengah berdiri dihadapan sebuah cermin besar. Memandangi dirinya memakai setelan jas yang kata ibu mertuanya adalah rancangan Chaeyoung. Ya dia mengetahui hal itu saat tadi siang ibu Chae mengantar pakaiaan.
"ahh diriku memang tampan" gumamnya membanggakan diri sendiri.
Tubuhnya terus bergerak, memutar kekanan kekiri kebelakang menampakan semua sisi dari pakaian yang ia kenakan
dengan pandangan yang terus fokus pada penampilannya pada cermin didepan sana.Dirasa sudah sempurna ia akhirnya pergi keluar dari kamarnya. Saat melewati kamar Chae dirinya sempat beripikir,
Apa aku harus masuk?, batinnya
Ah tidak, tidak usah masuk. Sebenarnya bimbang juga apa dirinya harus masuk atau tidak?, lalu setelah itu ia harus apa?,
Menyapanya?,
Menanyakan apakah sudah siap?,
Heyy itu akan sangat canggung. Tak mau ambil pusing akhirnya Jungkook memilih untuk menunggu dibawah saja.Tak berselang lama dari arah anak tangga bisa ia lihat wanita dengan gaun yang memiliki warna senada dengan jasnya itu tengah menuruni anak tangga dengan dibantu oleh bibi Lee dan dua orang lainnya.
Atensi Jungkook terus fokus pada Chaeyoung bahkan matanya seakan tak ingin berkedip takut saja jika pemandangan itu akan lenyap. Mulutnya sedikit menganga. Tak bohong malam ini Chaeyoung benar-benar cantik. Bahkan sedari tadi dirinya terus meyakinkan ,apa dia benar-benar Chaeyoung?, istrinya?
"Berhenti memandangiku!, aku tahu aku cantik!" sentak Chaeyoung setelah melihat Jungkook yang hanya diam memandanginya.
Sedangkan Jungkook cepat-cepat saja mengendalikan dirinya sendiri. Berdeham sebentar.
"Percaya diri sekali!" Sanggah Jungkook yang sontak saja mendapat dengusan dari Chaeyoung.
"Tak usah mengelak. Em bagaimana penampilanku?" dengan tiba-tiba saja dirinya meminta pendapat ke Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry you (END)
القصة القصيرةSebuah perjodohan yang tak pernah disangka oleh kedua orang itu terjadi. Keduanya yang terkenal sering ribut pada masa sekolahnya malah dipertemukan dalam sebuah ikatan perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka. Perubahan judul: Can I S...