15

1.1K 131 1
                                    

Kesibukan pekerjaan makin menjamah mereka berdua. menyita waktu sehingga untuk bertemu dirumah saja sangat kurang. Hanya pagi dan malam itupun bisa dikatakan juga sangat jarang. Jungkook akhir-akhir ini sering lembur sehingga dirinya selalu pulang malam bahkan terkadang sampai tidak pulang. Chaeyoung juga sama sibuknya, selain memegang cafe sekarang dirinya juga tengah merambah dunia fashion. Bekerja sama dengan Lisa kini dirinya sudah membuka butik sendiri. Dibalik kesibukannya, Chaeyoung tetap ingat akan kewajibannya sebagai seorang istri. Chaeyoung tahu dirinya belum bisa dikatakan sempurna untuk mejalankan semua kewajibannya sebagai seorang istri. Setidaknya Chaeyoung masih bisa menjalankannya. Dirinya mengusahakan sebisa mungkin untuk memenuhi kebutuhan dalam berumah tangga. Seperti halnya menyiapkan sarapan dan makan malam, Chaeyounglah yang menyiapkannya. Tapi untuk melakukan makan bersama dengan Jungkook sangatlah jarang. Jika saat sarapan Jungkook biasanya masih tidur. Chaeyoung terkadang ingin membangunkannya tapi dirinya ingat Jungkook pasti pulang lembur dan pasti lelah bukan?. Ya, sudah pasti iya.

Jika makan malam Jungkook biasanya akan pulang sangat larut. Bukan biasanya lagi tapi sepertinya setiap malam memang begitu begitu. Jadi Chaeyoung memilih makan dan akan pergi tidur terlebih dahulu. Tentu dirinya sudah memisahkan makanan untuk Jungkook dan akan tetap diletakan di meja makan.

Jujur saja Chaeyoung ingin menunggu Jungkook pulang dan bisa makan bersama tapi perutnya tak bisa diajak kompromi sama dengan matanya yang sangat mudah untuk mengantuk. Tapi perasaan senang datang dalam dirinya, ia sebenarnya tak yakin Jungkook mau memakan masakannya atau tidak. Tapi ternyata tidak, Jungkook memakan masakannya terbukti saat dirnya memeriksa keadaan meja makan sudah bersih. Piring sudah tertata rapi di raknya semula. Pernah ada rasa curiga takut saja Jungkook membuang masakannya di tong sampah. Tapi dugaannya itu juga tidak benar.

Walau dirasa hubungan mereka sedikit jauh lebih baik tapi sekarang malah waktu untuk bisa bertemu ataupun berkumpul sangat jarang. Saat hari liburpun sama saja, pekerjaan tak pernah lepas dari hiruk pikuk kehidupan mereka. Ditambah sekarang Jungkook sudah mengambil alih perusahaan ayahnya tentu makin sibuk saja pria itu.

Berharap bisa selalu bersama dengan Jungkook?,

Jika kalian ingin tahu jawaban Chaeyoung, Chaeyoung akan menjawa entah dan tidak tahu. Chaeyoung masih gundah dengan perasaannya. Jujur Chaeyoung selalu saja bingung dengan perasaannya. Tapi perlakuan Jungkook terus saja merubah keadaannya. Ada rasa nyaman dan senang yang tertuang dari semua perlakuan Jungkook yang selalu diberikan kepadanya. Oke sekarang bisa katakan bahwa Chaeyoung memang sudah mulai menaruh hati pada Jungkook. Tapi tak sekarang juga kan ia ungkapkan. Biarlah waktu berjalan dan kita lihat saja apa dirinya benar-benar mantap dengan semua perasaan yang mulai tumbuh itu. Kita tunggu saja.

Sekarang sudah memasuki musim dingin. Salju pertama mungkin akan turun sebentar lagi. Dengan ditemani segelas coklat panas, Chaeyoung masih berkutat dengan leptopnya. Dimana dirinya tengah memeriksa semua data laporan keuangan pada bulan ini. Sangat puas dengan kemajuan butik yang ia dan Lisa rintis. Walau baru beberapa bulan mereka dirikan tapi banyaknya respon positif dari para pembeli tentu menjadi kepuasaan tersendiri bagi mereka.

Pintu ruangannya terbuka, seorang perempuan dengan perut besarnya masuk dengan membawa sebuah buket bunga mawar yang terbilang cukup besar.

"Hei berhentilah!, ini sudah masuk jam makan siang. Kau tak makan?", ujar Lisa setelah berhasil duduk didepan meja Chaeyoung.

"ini tanggung. Nanti saja. Kau makan saja terlebih dahulu tak usah menungguku", ujar Chaeyoung tanpa mengalihkan atensinya dari layar leptop. Sedangkan Lisa hanya menggeleng heran.

Diletakannya buket bunga itu diatas meja dan berhasil mengambil atensi Chaeyoung.

"Untukku?", tanya Chaeyoung

Marry you (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang