Chapter 1 - Adoria Beril Elvarette

873 19 11
                                    

"Elva!" Panggil seseorang sambil berteriak.

"Iya ayah, ada apa?" Jawab seorang gadis sambil tergesa gesa-turun.

"Segera mandi! Dan pakai pakaian ini!" Ucapnya sambil melemparkan pakaian itu kepada gadis tersebut.

"T-tapi kita akan kemana, ayah?"

"Bisakah kau jangan banyak bertanya?! Dan menuruti perintahku saja?!"

"B-baik, ayah."

Gadis itu pun segera membersihkan dirinya dan menggunakan pakaian yang ayahnya berikan. Jujur ia sangat terkejut dengan pakaian yang ayahnya berikan. Bagaimana tidak, pakaian bewarna hitam itu hanya menutupi sebatas paha dan tanpa lengan.

Ia pun segera keluar dari kamar mandi sebelum ayahnya marah besar lagi karena ia terlalu lama di dalam. Ia menuruni tangga dan diruang tamu sudah ada ayahnya.

"Pakaian yang sempurna! Kau sangat cantik!" Ucap ayahnya sambil tersenyum hangat.

"A-ayah kita mau kemana?"

"Kita? Oh tidak, sayangnya yang akan pergi hanyalah dirimu, dan ayah hanya menghantarkanmu."

"T-tapi kemana?"

"Kau akan tau nanti"

"Ayah aku tidak nyaman menggunakan pakaian ini."

"Cukup gunakan dan diam!" Teriaknya membuat gadis itu ketakutan.

Adoria Beril Elvarette. Seorang gadis cantik berumur 20 tahun yang memiliki rambut pirang sebahu, hidung mancung, dan iris mata bewarna coklat terang, serta tinggi dan berat badan yang proporsional, sangat indah ! Namun keindahan itu tidak berlaku untuk cerita hidupnya.

Sejak kecil Elva memang cukup mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Namun semenjak ibunya pergi, hidupnya pun berubah. Dimana ayahnya menjadi pria yang kasar dan suka mabuk. Tak jarang ia mendapat sebuah luka karena ulah tangan ayahnya.

"Cepat masuk!" Titah sang ayah yang dituruti oleh Elva.

Ayahnya pun mulai menjalankan mobilnya menuju suatu tempat. Tidak membutuhkan waktu lama akhirnya mereka sampai di restaurant. Elva pun dilanda kebingungan, untuk apa ayahnya mengajak dirinya ke restaurant ?

"Keluar!" Titah sang ayah.

"B-baik, ayah."

Mereka pun mulai melangkahkan kakinya kedalam restaurant itu. Dan satu hal yang membuatnya semakin bingung adalah kenapa tempat ini sepi sekali ? Bukankah seharusnya ramai ? Apalagi sekarang adalah jam makan malam. Elva pun merasa semakin tidak beres tetapi ia tetap mengikuti ayahnya.

Dan sampailah mereka di satu meja yang terdapat pria. Mungkin berumur sekitar 30 tahunan ? Pria itu tersenyum melihat kedatangan mereka berdua.

"Tuan, saya datang," ucap ayah Elva sambil menunduk.

"Itu dia?" Tanya pria itu sambil menatap Elva.

"Benar, tuan."

"Berikan padaku gadis itu."

"Ada barang ada uang, tuan."

Pria itu pun mengangguk dan memanggil salah satu pengawalnya yang membawa koper hitam berisi uang. Pria itu pun membuka kopernya membuat ayah Elva menatap takjub.

DEG !

Jantung Elva seakan berhenti berdetak. Apa ayahnya menjual dirinya ?! T-tapi mengapa ?

"Ini semua adalah uangmu."

"Terimakasih banyak, tuan!" Ucap ayah Elva, sambil mengambil koper tersebut lalu berniat pergi sebelum tangan Elva memegang tangannya.

"A-ayah," panggil Elva.

GERBERA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang