Chapter 10 - I want to

195 8 0
                                    

"Kau sudah datang," ucap Arsen.

"I-iya, ada apa kau memanggilku?"

"Baiklah aku akan langsung ke intinya. Kemarin ibuku menemuimu bukan? Dan dia menyuruhmu untuk menikah denganku .. ayo kita lakukan."

"Lakukan apa?"

"Ayo kita berpacaran dulu."

"H-hah?!"

Jantung Elva berdegup kencang. Ia tidak tau apa yang harus ia lakukan. Ini terlalu cepat untuk dirinya. Ia membutuhkan waktu lebih lama untuk memberikan jawaban.

"Elva," panggil Arsen.

"A-aku memerlukan waktu untuk berpikir. Bisakah?"

"Tentu aku tunggu sampai besok."

Elva pun dengan cepat langsung keluar dari ruangan Arsen. Sambil memegangi dadanya karena jantungnya berdegup kencang. Ia melihat Ivan yang akan masuk kedalam ruangan Arsen. Ivan pun melihat ekspresi Elva yang terkejut.

"Kau kenapa, El?"

"Ha? Tidak apa-apa."

"Apakah aku mengejutkanmu?"

"Tidak, ah apa kau mau menemui tuan Arsen? Kalau begitu aku permisi."

"Ten .. tu," jawab Ivan kebingungan.

Elva pun segera pergi menjauh dari ruangan Arsen. Ia akan menuju cafe untuk menenangkan diri. Ia tidak tau apakah ia bisa mendapatkan jawaban itu besok? Semoga saja ..

"Hei!" Sapa Ivan. "Apa kau baru saja melakukan sesuatu kepada Elva?"

"Ha? T-tidak."

"Tapi mengapa ia terlihat terkejut. Apa kau menyatakan perasaanmu barusan? Sesuai dengan permintaan ibumu dan nasihat dariku?"

"Jangan terlalu percaya diri, aku hanya berusaha melakukan apa yang harusnya memang terjadi."

"Baiklah, aku percaya. Walaupun aku ragu"

***

Setelah memesan minuman, Elva pun duduk di kursi yang sudah disediakan. Sambil menatap ke arah luar melihat orang berlalu lalang. Jika ia bisa menghilang dari dunia sekarang, maka ia benar benar menginginkannya.

Brak !

"JESLYN!" Panggil Elva sedikit berteriak.

"Apa? Dan kenapa kau tidak mengajakku kesini?"

"Maafkan aku. Aku sedang bingung"

"Kenapa? Masalah Arsen? Memangnya ada apa lagi?"

"Ia memanggilku tadi, lalu ia memintaku untuk menjadi pacarnya."

"HAH?!"

"Jeslyn kecilkan suaramu!"

"Maafkan aku, tapi apa itu benar-benar terjadi? T-tapi itu sangat cepat."

"Itulah yang kupikirkan, semua hal ini terjadi dengan cepat dan aku harus memberi jawaban besok"

"Besok?! Hanya dirimu yang bisa menentukannya sekarang, aku tidak bisa membantu karena ini adalah masalah hatimu dan hatinya."

"Kau benar."

Selama semalam Elva tidak bisa tidur nyenyak. Ia terus saja terbangun karena memikirkan perkataan Arsen. Bagaimana sekarang ? Apa setelah ia mendapatkan jawabannya semuanya akan baik-baik saja atau semakin rumit?

"Bagaimana?" Tanya Arsen kepada Elva.

"S-sebelum itu aku ingin menanyakan sesuatu."

"Apa itu?"

"Apa ada alasan lain selain suruhan ibumu, kenapa kau memintaku untuk menjadi pacarmu?"

"Tidak. Jadi bagaimana?"

"Aku mau," ucap Elva pasrah.

"Baguslah, mulai sekarang kau adalah gadisku."

Pagi ini setelah Elva datang, Arsen langsung memanggilnya. Ia menyuruhnya untuk datang langsung keruangannya. Dengan perasaan pasrah pun ia datang. Dan mulai hari ini juga ia mengubah status singlenya menjadi pacaran.

"J-jadi kau menerimanya?!" Tanya Jeslyn terkejut setelah mendengar ceritanya. "Baguslah!"

"Tapi dia berpacaran denganku hanya karena suruhan ibunya."

"Tidak apa-apa lagipula kau berpacaran dengannya karena suruhan ibunya juga bukan? Kalian impas dan sekarang tugas keduamu adalah membuatnya jatuh cinta padamu."

"A-apa?!"

"Ya kau harus melakukannya, karena pacaran itu harus maju tidak mundur."

"T-tapi bagaimana?"

"Mudah! Akan kuberitahu semuanya secara detail!"

Jeslyn pun memberitahu segala cara untuk membuat Arsen jatuh cinta padanya. Ia memang benar-benar pakar cinta. Bahkan semua hal yang tidak pernah Elva pikirkan dan ia ketahui. Ia harus benar-benar berterimakasih kepada Jeslyn.

"Apa aku harus melakukan semuanya?" Tanya Elva ragu.

"Tentu! Kuyakin seratus persen berhasil!"

"Tapi itu terlalu sulit."

"Apanya yang sulit? Itu mudah! Kau pasti bisa!"

Elva menatap Jeslyn dengan curiga.

"Sebelum itu aku ingin bertanya kepadamu. Apa kau memiliki pacar?"

"Untuk saat ini tidak," jawab Jeslyn ringan.

"Mantan?"

"Aku memilikinya kalau itu. Aku memiliki lima mantan."

"Pantas saja ini mudah bagimu dan kau sangat ahli dalam hal begini," ucap Elva dengan suara pelan.

"Apa?"

"Tidak."

----- n o t e -----

Jangan lupa vote and comments!
Supaya aku bisa cepet update!

Follow me on Instagram :
@literasimary_

GERBERA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang