Chapter 2 - Get me out!

375 15 0
                                    

Dulunya Arsen dan Aldrich adalah sahabat dekat. Sangat dekat hingga tak dapat dipisahkan. Namun hubungan persahabatan mereka berakhir saat Arsen tau bahwa yang membunuh calon istrinya saat itu adalah Aldrich.

Aldrich pun saat itu sudah menyukai Julia yaitu calon istri Arsen. Ia sangat menyukainya. Tapi saat ia tau bahwa Julia dan Arsen akan menikah. Ia tidak terima, karena itulah lebih baik membunuhnya daripada harus melihatnya menikah dengan sahabatnya sendiri.

*Flashback*

Pesta malam ini cukup ramai karena dihadiri dengan beberapa kenalan Arsen dan Julia. Tepat malam ini Arsen dan Julia akan bertunangan. Raut senang tampak di wajah keduanya, tetapi tidak dengan seseorang yang berdiri di pojok ruangan tampak mengepalkan tangannya.

"Aku pastikan, jika aku tidak bisa memilikimu, maka orang lain pun tak akan bisa."

Pria itu lantas pergi dengan sejuta kemarahan.

"Arsen, aku ingin ke toilet sebentar," ucap Julia yang diangguki Arsen.

"Jangan terlalu lama."

"Iyaa."

Julia pergi lalu menghilang dari banyaknya kerumunan, Arsen melanjutkan pembicaraannya dengan seorang CEO.

"Ahh, akhirnya." Julia kembali merapikan dress miliknya, lalu membuka pintu toilet dan menuju wastafel untuk mencuci tangan dan merapikan sedikit riasannya.

"Julia," panggil pria itu. "Apa kau bersenang-senang malam ini?"

"Tentu! Kau tau seberapa besar rasa cintaku terhadap Arsen!" Jawabnya diselipi nada bercanda.

Lelaki di depannya berusaha tersenyum walau kedua tangannya mengepal. Ia menuju pintu, lalu menguncinnya dari dalam. Keadaan toilet sedang sepi saat ini. Julia menatap bertanya-tanya.

"Apa yang kau lakukan?"

"Kau mungkin sangat bahagia malam ini, tetapi tidak denganku!" Teriaknya membuat Julia ketakutan. "Kau tau! Aku menyukaimu! Ralat, aku bahkan mencintaimu selama ini! Apa kau tak sadar?"

"J-jangan seperti ini."

"Kenapa dari semua lelaki di dunia ini, kau harus bersama sahabatku! Karena itu semua ini harus adil bukan? Jika aku tak bisa memilikimu! Maka dia juga tak akan bisa!" Jawabnya lalu mencekik leher Julia. Membuat Julia terangkat dan menendang udara di sekitarnya. Tangannya memegang tangan pria itu berharap melepaskannya.

Tapi seperti tak mempunyai hati nurani, pria itu justru menguatkan cekikan di lehernya.

"A-aldrich." Julia semakin lama semakin melemah hingga akhirnya tak bergerak.

*Flashback*

***

"Eenghh," suara seorang gadis yang baru sadar.

"Kau sudah sadar?" Mengingat pemilik suara itu, Elva langsung membulatkan matanya terkejut. Ia sangat takut sekarang.

"Tak perlu takut, aku tidak akan menyakitimu jika kau tidak berulah."

"A-aku ingin pulang! Kumohon!"

"Kau tidak akan pernah kembali kesana dan kau tidak akan pernah bisa melihat ayahmu lagi."

Tubuh Elva seakan membeku mendengarnya. Kenapa ia tidak bisa melihat ayah nya lagi??

"A-apa maksudmu??"

"Ayahmu sudah meninggal."

"APA?!" Ucap Elva sambil tergesa gesa turun dari ranjangnya.

"Kau berani keluar dari sini, maka kupastikan kau tidak akan pernah bisa melihat dunia luar lagi," ucapnya dengan nada dingin.

GERBERA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang