Bila pilihanmu adalah menggenggam kepergian, tak mengapa aku akan memeluk keterasingan ini seorang diri.
Lantas, luka-luka yang tercipta akan kurawat sampai sembuh. Tak perlu mengkhawatirkanku, sebab tidak ada luka yang tak memiliki penawarnya.
Hujan-hujan sendu, menemaniku saat melihat punggungmu kian menjauh.
Jerit-jerit bisu, membungkamku saat mulut ini ingin sekali memanggilmu.
Aku tak mampu menahan seseorang yang punya keinginan untuk pergi, sebab kepergiannya boleh jadi pilihan terbaik dalam hidupnya.
Melepasmu, aku ikhlas.
Asal kau baik-baik saja, tanpa cerita kita— lagi suatu saat.28 April 2021

KAMU SEDANG MEMBACA
TANPA PAMIT
PoésieAku kira aku akan berakhir dengan nama belakangmu, duduk di teras rumah waktu pagi dan sore, memperhatikan anak-anak kita tumbuh besar dan kita menua bersama. Aku ingin kamu merasakan teh buatanku karena kopiku tidak baik untukmu. Aku ingin berada d...