Aku hanya ingin kau pulang ke pelukanku, dengan segera.
Tak perlu ganti baju. Sekalipun parfume nya masih melekat di balik telingamu, aku tak peduli.
Tak perlu ada kata maaf, apalagi terimakasih karena sudah menanti. Pelukan sudah lebih dari segala.
Tak apa menangis, karena sudah pasti aku juga.
Seusai pelukan, aku sudah siapkan dua gelas kosong dan sebotol anggur. Pertanyaanku, bukan bagaimana kisahmu berakhir dengannya. Aku hanya ingin mendengar suara mu, dan memandang matamu yang teduh itu untuk malam ini, esok dan seterusnya—
KAMU SEDANG MEMBACA
TANPA PAMIT
PoetryAku kira aku akan berakhir dengan nama belakangmu, duduk di teras rumah waktu pagi dan sore, memperhatikan anak-anak kita tumbuh besar dan kita menua bersama. Aku ingin kamu merasakan teh buatanku karena kopiku tidak baik untukmu. Aku ingin berada d...