Setiap hariku adalah kamu. Sang pelantun rindu, yang mendamba temu. Ketika ucapan selamat pagi darimu yang selalu kutunggu. Hari-hari telah berlalu, kini senyum itu menjadi kelabu. Bahagiaku telah dibunuh waktu.
Kau hilang dengan meninggalkan kekacauan. Mengutuk semesta dengan air mata. Membiarkan luka mengalir bagai sungai tanpa hilir. Kenyataan hidup seperti di gurun pasir. Memberikan pilihan antara hidup atau mati. Hidup dalam derita atau mati tanpa cinta. Keduanya tidak bisa ku terima.
Kini aku menjalaninya sebagai orang yang amnesia. Bersikap tidak tahu apa-apa, sebenarnya luka masih tetap ku pelihara.
![](https://img.wattpad.com/cover/266637248-288-k280165.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TANPA PAMIT
PoetryAku kira aku akan berakhir dengan nama belakangmu, duduk di teras rumah waktu pagi dan sore, memperhatikan anak-anak kita tumbuh besar dan kita menua bersama. Aku ingin kamu merasakan teh buatanku karena kopiku tidak baik untukmu. Aku ingin berada d...