Pagi hari setelah bangun tidur, Wendy terbiasa berjemur dibawah sinar matahari pagi dan kini dia duduk diteras balkon apartmennya.
Setelah dirasa cukup, ia bergegas untuk masuk kedalam. Tapi, belum sempat Wendy masuk ke dalam rumah, dia mendengar suara tangisan yang cukup keras. Akhirnya dia menolehkan kepalanya untuk mencari sumber suara tersebut.
Netranya menatap seorang gadis yang sepantaran dengannya sedang menangis tersedu-sedu di samping balkon, tempat Wendy berada.
"KAMU JAHAT! AKU KOTOR! AKU SUDAH KOTOR! Hiks hiks hiks..." Samar-sama Wendy mendengar sang gadis berteriak. Dia cukup paham apa yang dimaksud "Kotor".
Wendy terus saja memperhatikan gadis itu, hingga gadis itu sadar dirinya menjadi pusat perhatian Wendy. Dengan segera gadis itu masuk ke dalam. Wendy sangat tidak mengenali tetangganya itu, sebab baru 2 hari yang lalu ia pindah apartmen bersama keluarganya.
"Wendy, kamu sedang apa? Ayo masuk! Ini kan hari pertama mu sekolah, jadi jangan sampe terlambat" Perintah mama Wendy.
"Iya ma" Jawab Wendy yang kemudian segera masuk ke dalam.
Tidak butuh waktu lama, Wendy segera berangkat menuju sekolah barunya. Saat ia mengenalkan diri, dia melihat gadis yang menangis di samping balkonnya pagi tadi. Gadis itu hanya menatap datar Wendy, tanpa senyum sedikitpun.
***
Pagi berubah menjadi sore, bel pulang menggema seantero sekolah. Wendy cepat-cepat memasukkan buku-bukunya ke dalam tas dan segera beranjak keluar kelas.
Anehnya, gadis yang merupakan tetangganya itu hanya berdiam diri dibangkunya, dan tidak ada tanda-tanda untuk keluar kelas. Saat hendak mendekati, ponsel miliknya berdering.
"Halo Wendy, kamu kemana? Papa sudah menunggu di depan sekolah."
"Iya pa, Wendy segera keluar." Setelah berkata demikian, Wendy meninggalkan gadis itu sendirian dikelas.
Malam tiba, ketika Wendy duduk sendirian di balkon, ia samar-samar mendengar tetangganya itu sedang menangis lagi. Tetapi suara tangisannya semakin pilu bahkan Wendy turut prihatin dengan apa yang terjadi dengan gadis itu.
Ia melihat tetangganya itu tengah duduk di kursi dengan kepala menunduk.. rambutnya dibiarkan terurai begitu saja.
"Heyy, kamu kenapa?"
Tidak ada jawaban, justru ia kembali masuk ke dalam rumah. Wendy pun juga masuk ke rumah.
"Ma, tadi aku dengar tetangga sebelah rumah nangis."
"Ah yang benar kamu?"
"Iya ma, dia cewek, rambutnya agak panjang dan kayaknya dia juga seumuran dengan Wendy deh ma."
Mama Wendy melotot setelah anaknya berkata seperti itu. Wendy menjadi semakin bingung dengan tingkah mamanya.
"Wen, asal kamu tahu, tetangga yang kamu bicarakan udah meninggal tadi pagi pas kamu berangkat sekolah. Dia bunuh diri karena diperkosa sama pacarnya."
Wendy sangat kaget. Lalu ia pergi ke kamar untuk tidak memikirkan hal-hal aneh lainnya. Saat ia mulai menarik selimut, ia kembali mendengar suara tangisan dari tetangganya itu. Suaranya bukan berasal dari samping, melainkan dari depan balkon kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blackvelvet Short Horror Stories || Ft. K-idols
HorrorCompilation of short horror stories Blackvelvet edition ft Other K-Idols . . . . . . .