Dua orang wanita dan seorang polisi tengah berdebat di jalan, lantaran kedua wanita itu meminta sang polisi mengizinkan untuk melewati jalan yang ditutup yang dikarenakan PPKM.
"Ayolah pak, kita baru saja pulang kerja bukan dari cafe buat nongki." Ucap Lisa memohon.
"Iya pak, lagian kalo harus puter balik lewat jalan SamYang pasti kejauhan. Kan tadi bapak bilang kalo harus berada di rumah sebelum jam 9 kan?" Ucap Jisoo membantu Lisa untuk beradu mulut dengan polisi ini.
"Ini juga baru jam 8 pak udah di tutup aja. Nggak kasihan gitu pak sama pedagang yang buka nya malam. Pendapatan mereka jadi menurun." Ucapan Lisa diangguki Jisoo.
"Gini ya mbak-mbak yang cantik sekalian!!! saya disini hanya bertugas sesuai perintah atasan. Kalo kalian ingin demo, sana sama presiden saja!" Bisa dilihat, polisi itu sudah nampak emosi meladeni LiSoo yang sedari tadi ngotot untuk melewati jalan Blackvelvet.
"Ya kalo gitu, tolonglah bapak izinkan kita lewat jalan ini lah pak. Biar kita cepat sampe rumah dan tidur, terus tidak meyusahkan bapak." Ucapan Jisoo disertai puppy eyes Lisa.
Polisi yang ber-name tag Lee Jong Suk itu merotasikan bola matanya malas. Sebenarnya ia juga sudah capek meladeni dua perempuan di depanya. Dan ya,,,, kedua perempua itu benar-benar memberikan tatapan memohon.
Dengan berat hati, ia mengizinkan mereka untuk melewati jalan Blackvelvet yang ditutup. Dan akhirnya mobil mereka bisa melewatinya. Butuh perjuangan ekstra emang.
"Emang nih ya, udah tau PPKM malah disuruh lembur sampe jam segini. Dasar Yanto Ghofur!!" Lisa merasa kesal dengan atasannya karena menyuruh lembur.
"Heh sembarangan lo kalo ngomong. Lagian kita juga dapat uang lembur juga. Bersyukur kali di luaran sana orang-orang pada cari kerja atau seperti pedagang-pedagang kecil yang ekonominya menurun gegara aturan ini." Ceramah Jisoo yang masih fokus menyetir mobil. Sedangkan Lisa mengangguk, seharusnya ia tidak mengeluh seperti ini.
Tiba saatnya mereka melewati jembatan. Sangat sepi ditambah lampu disepanjang jembatan yang berkedip-kedip menambah kesan horor.
"Ih sepi amat ya, biasanya juga rame banyak orang mancing terus banyak yang jualan makanan." Jisoo bergidik ngeri.
"Iya loh. Sampe segitunya ya efek PPKM." Timpal Lisa.
Tak terasa mobil mereka sudah memasuki gang kompleks yang melewati persawahan. Lampu di gang itu sengaja tidak dinyalakan sehingga menambah kesan horor.
"Anjir lah, ini baru jam setengah 9 kek udah tengah malam sepi banget njir." Lisa terus saja mengoceh.
Saat Lisa masih bergumam tidak jelas, secara mendadak Jisoo memberhentikan mobilnya hingga dahi Lisa terbentur dashbor mobil.
"Heh!! Kalo mau ngerem jangan mendadak dong. Sakit nih." Lisa mengusap-usap dahi jenongnya.
Jisoo tidak menjawab, justru ia keluar dari mobil menggunakan flash dari ponselnya. Lisa bingung lalu hendak menyusul Jisoo keluar dari mobil. Namun, Jisoo segera mengajak Lisa memasuki mobil.
"Gue tadi lihat ada anak kecil di luar. Gue pikir itu si Ayen, terus waktu gue samperin udah ilang gitu aja." Jisoo menggigit kukunya.
"Hah, masa iya di pertengahan sawah gelap kaya gini Ayen berani keluar. Kalo iya pasti emaknya nyariin lah, wong main didepan rumah kita aja emaknya udah heboh nyariin."
"Makanya itu Lis, gue takutnya dia diculik atau apa, jadi gue samper."
Lisa yang merinding mengajak Jisoo langsung pulang, karena emang udah sepi banget ditambah lampu yang mati. Lagian mana ada anak kecil yang main ditempat gelap kaya gini.
Saat Jisoo mulai menginjak gas, Lisa dikagetkan oleh suara ketukan pintu sampingnya. Saat dilihat, terdapat mata putih menyala dari kegelapan yang tak jauh dari kaca jendelanya. Lisa berteriak hingga Jisoo harus segera menancapkan gas.
Semuanya benar-benar sepi, hanya suara mesin mobil yang terdengar. Akan tetapi mereka berdua dikejutkan oleh dentuman musik yang cukup keras dari tape mobil.
"Lisa! Jangan keras-keras dong, kaget nih gue."
Lisa tak terima karena dituduh Jisoo berkata, "Siapa yang nyalain sih kak?! gue dari tadi diem nih."
Lisa segera mematikan suara musik yang keras itu. Hingga keduanya mencium aroma yang sangat wangi.
"Eh anjir kak Jisoo sekarang parfumnya bau melati ya."
"Heh! Sembarangan lo kalo ngomong." Jisoo menonyor kepala Lisa yang seenak jidak berkata demikian.
"Hahahahahhaha."
Keduanya mematung begitu mendengar tawa anak kecil di jok belakang mobilnya.
Dengan kompak, mereka menoleh ke arah sumber suara. Dan benar saja, sosok anak kecil bermata putih menyala, yang dilihatnya beberapa menit lalu, berada di dalam mobil bersama mereka sedang tertawa nyaring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blackvelvet Short Horror Stories || Ft. K-idols
HorrorCompilation of short horror stories Blackvelvet edition ft Other K-Idols . . . . . . .