"A yo ma gengs! Welkambek with me Kang Seulgi!!"
"And me Son Naeun di channel Friday Night Hiiiii!!!"
"Di video kali ini tidak seperti video biasanya yang menyiarkan podcast horor, tapi kita akan mencoba mengeskplorasi salah satu rumah sakit angker yang ada di kota Reveluv."
"Nah betul. Menurut rumor yang beredar, rumah sakit ini pernah dijadikan tempat bunuh diri seorang pasien yang depresi lantaran penyakit yang tak kunjung sembuh. Ih serem gak Gi?"
"Serem lah masak enggak sih. Untuk itu, kita akan menjelajahi rumah sakit ini dan mencari tempat dimana pasien itu bunuh diri."
"Mau tahu seperti apa?? Yuk tonton video ini sampe selesai dan jangan lupa buat komen, like, share, dan subscribe channel ini."
Seulgi mematikan kameranya. Dia nampak ragu untuk memasuki rumah sakit yang nampak usang dan menyeramkan.
"Lo yakin nih mau masuk?" Tanya Seulgi.
"Yaiyalah, ini tuh untuk perayaan dua juta subscribers. Masa udah dua juta masih aja siaran podcast, sekali kali lah kita eksplore kaya gini."
"Tapi kita kan cewek Naeuuun."
"Justru itu, karena kita cewek jadi lebih menantang. Dan siapa tahu viewers kita tambah banyak."
Seulgi menganggukan kepalanya mantap dan menyetujui saran Naeun tanpa mengkhawatirkan apapun.
.
.
.
.Keduanya mulai memasuki bangunan itu tepat tengah malam dengan keadaan yang sangat sepi. Kamera yang mereka pegang selalu menyala dan menyorot tiap lokasi. Tak lupa mereka menjelaskan apa yang ada di ruangan tersebut.
Saat mereka berada di kamar jenazah, bau amis yang amat menyengat memasuki indra penciuman mereka.
Gini amat dah nyari duit 😣-batin Seulgi
Tiba saatnya mereka berada di ruang tempat pasien itu bunuh diri, lebih tepatnya di gudang.
Mereka memasukinya dengan jantung yang berdegup kencang. Hawa di dalamnya sungguh panas dan pengap.
"Nah si pasien itu katanya bunuh diri dengan meminum cairan pembersih lantai." Ucap Seulgi sambil menyorot gudang.
Mereka menelan saliva begitu melihat banyak darah yang menggenang di lantai berwarna putih.
Perasaan aneh muncul di benak mereka masing-masing. Darah segar itu terlihat sangat jelas di rumah sakit yang sudah lama tidak digunakan.
Mereka semakin bingung. Darah itu tidak terlihat ketika mereka menyorotnya dengan kamera tetapi, tampak jelas ketika dilihat dari mata telanjang.
Bulu kuduk mereka merinding hebat pada saat itu. Dengan keberanian tinggi, sekali lagi, cahaya kamera mereka arahkan ke lantai itu. Dan tebak, sosok itu secara tiba-tiba muncul tepat di depan lensa kamera.
Seorang wanita menggunakan baju pasien dengan rambut hitam terurai dan mata putih melotot.
"Tolong aku, di dalam sini panas!!!" Ucap sosok itu dengan suara yang menyayat namun cenderung menyeramkan.
Sungguh pemandangan yang menyeramkan.
Dengan cepat, Seulgi meraih tangan Naeun dan berlari menjauhi ruangan itu.
Sesampainya di luar, Seulgi memegang dadanya karena napasnya tersenggal-senggal.
"Gila, baru kali ini gue lihat penampakkan. Takut gue, lo ga takut apa dari tadi diem mulu?"
Naeun hanya terdiam menatap lurus. Seulgi mengira, Naeun hanya shock. Tapi Seulgi mendengar suara yang memanggil dirinya dari arah belakang.
"Heh Seulgi! Lo budek ya??!! Gue panggilin kaga nyaut malah gue ditinggal sendirian."
"Loh Naeun?? Bukannya tadi lo udah gue ajak buat lari ya?"
"Apanya?? Waktu kita lihat penampakkan lo langsung kabur gitu aja.. gue panggil ga nengok malah makin kenceng aja."
Seulgi tertegun. Terus yang ia gandeng diajak lari itu siapa?? Sementara Naeun masih terlihat marah dengan Seulgi.
"Tolong aku, di dalam panas!!!"
Sontak Seulgi dan Naeun mengarahkan kepalanya ke belakang guna mencari sosok itu.
Yups sosok yang diyakini pasien bunuh diri itu mengikuti mereka hingga keluar dari rumah sakit.
Kali ini penampakkan wajahnya lebih menyeramkan dari yang dilihatnya di gudang.
Mata putih, wajah pucat pasi, darah merah terus menetes dari mulutnya. Sosok itu terus saja memegang tenggorokannya sambil merintih kesakitan.
.
.
.
."Udah ya kita gak usah sok-sok an eksplor di tempat kaya gitu lagi."
"Maafin gue deh Gi, gue ga tau kalo bakal terkadi hal yang kaya gitu. Soalnya gue lihat di channel lain mereka fine-fine aja tuh. Gak ada melihat yang kaya gitu."
Setelah mereka puas ngobrol, Seulgi menutup sambungan teleponnya. Wajahnya masih terlihat pucat.
Jangan lupakan fakta, Semenjak kejadian mengerikan itu, baik Seulgi maupun Naeun mengalami demam selama seminggu dan mereka sama-sama menolak untuk dibawa ke rumah sakit karena trauma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blackvelvet Short Horror Stories || Ft. K-idols
HorrorCompilation of short horror stories Blackvelvet edition ft Other K-Idols . . . . . . .