Jisoo dan Nayeon merayakan libur akhir semester di pantai yang letaknya di luar kota, tepatnya di kota kelahiran Nayeon. Jadi Jisoo tidak usah repot-repot untuk menyewa hotel, cukup menginap di rumah sahabatnya itu. Di kota tersebut, terdapat pantai yang terkenal yang banyak dikunjungi oleh wisatawan.
Saat Jisoo dan Nayeon bermain di pantai, ia tak sengaja melihat sebuah rumah besar nan angker tepat di sebelah pantai.
Jisoo yang penasaran akhirnya bertanya kepada Nayeon, " Nay, itu rumah angker ya?"
"Iya, itu rumah hitz banget. Dulu nih ya waktu jaman penjajahan rumah itu dibuat sebagai tempat pembantaian masal, so orang yang meninggal disitu katanya arwahnya masih gentayangan. Sering tuh wisatawan yang gak sengaja melihat penampakkan."
"Dihh, hari gini masih aja percaya mitos." Kata Jisoo meledek
Karena terlalu asyik bersenang-senang sampai tak sadar hari sudah berganti menjadi malam, sementara camilan dan minuman yang mereka makan pun habis hingga Jisoo dan Nayeon yang harus membeli camilan.
Letak supermarket berada di samping rumah angker. Rumah angker itu terlihat begitu sangat menyeramkan ketika di malam hari, akhirnya mereka memutuskan untuk berjalan di seberangnya.
"Soo, gue saranin jangan noleh ke rumah itu."
"Iya Nay."
Entah ada perasaan apa, mereka dengan tidak sengaja menoleh ke arah rumah angker. Mereka melihat seorang perempuan berambut panjang dengan memakai baju berwarna hitam. Mulanya perempuan itu menunduk, namun secara perlahan ia mengarahkan pandangannya ke arah Jisoo dan Nayeon dengan tatapan menusuk. Mereka yang melihatnya langsung lari terbirit-birit.
Apa yang mereka lihat adalah perempuan dengan mata berwarna hitam dan mulut yang sobek hingga telinga. Setelah berlari, mereka menengok ke belakang, alhasil perempuan yang ada di rumah angker berdiri tepat di depan mereka. Dan Damn... perempuan itu tidak memiliki kaki tapi bisa menyusul mereka dengan cepat.
Mereka semakin ketakutan dan terus berlari hingga Jisoo jatuh tersandung batu. Sialnya, Nayeon tak mempedulikan Jisoo, ia terus berlari. Jisoo yang terjatuh terlihat kesakitan. Saat hendak berdiri, badannya terasa membeku seketika. Ia merasa sesuatu dingin menyentuh kakinya yang mulai naik hingga ke tangannya.
Jisoo yang tidak bisa berlari dan berpura-pura pingsan. Beberapa detik kemudian, ia sudah tidak merasakan sesuatu yang dingin menyentuh kulitnya, ia berpikir bahwa keadaanya sekitarnya sudah aman dan perlahan ia membuka matanya secara perlahan. Ia disuguhkan oleh dua buah bola mata yang berwarna hitam. Jisoo yang awalnya pura-pura pingsan, menjadi pingsan beneran.
"Sooya!!!!!" Nayeon yang awalnya lari tersadar bahwa Jisoo tida ada di sampingnya, ia putar balik dan menemukan Jisoo tergeletak.
Dengan cepat, Nayeon membangunkan Jisoo dan mengajak untuk pulang ke rumah.
"Gue hampir mati tau gak." Ucap Jisoo sambil ngos-ngosan.
"Tuh kan, tadi aja lo ngejek gue, giliran di lihatin aja udah pingsan."
Jarak rumah Nayeon dengan pantai tak terlalu jauh, mereka kembali ke rumah dengan berjalan kaki. Setengah perjalanan mereka melewati sungai, Jisoo menendang batu ke air hingga menimbulkan bunyi "Byur byur byur". Tapi ada satu batu yang ia tendang tidak mengeluarkan bunyi seperti batu-batu sebelumnya. Jisoo merasa aneh dengan batu itu menoleh ke sungai. Apa yang ia lihat tidak seperti yang ia bayangkan. Matanya tertuju pada sosok yang ada di rumah angker sedang memegang batu yang Jisoo lemparkan sembari menatapnya.
"Nay... Nayeon!" Panggil Jisoo dengan memukul pundak Nayeon dengan cepat dan pelan.
"Ck... Udahlah Soo, lo gausah nakutin gue."
"Gue ga bercanda nyedd, lo lihat ke belakang cepet!"
Nayeon masih tidak percaya, hingga sosok itu berlari menuju Nayeon dengan ketawanya yang melengking. Jisoo yang melihatnya pun langsung berlari meninggalkan Nayeon hingga sampai di depan kompleks perumahan Nayeon.
"Duh, bego banget gue ninggalin Nayeon. Gue balik aja deh, takut ada apa-apa." Monolog Jisoo
Jisoo melihat Nayeon berjalan dengan menundukkan kepala segera menghampiranya dan meminta maaf sembari menepuk pundak. Secara mengejutkannya, Nayeon mendongakkan kepalanya dan mulai tertawa melengking. Jisoo kaget dan langsung berlari.
Sesampainya di rumah Nayeon, dengan cepat ia mengetuk pintu dengan tergesa-gesa. Pintu terbuka secara perlahan dan menampilkan sosok perempuan dengan bola mata hitam.
"Arrrrrghhhh..........!!!!!"
***
Jisoo terbangun begitu mendengar suara burung-burung yang berkicau dan matanya silau karena terik matahari. Jisoo menengok ke samping kanannya yang menampilkan Nayeon yang baru saja terbangun.
"Nay kita dimana? Kenapa ada disini?"
"Gue juga kagak tau."
Ternyata mereka berdua pingsan di halaman rumah angker tersebut sejak semalam. Ketika mereka pingsan, mereka dipermainkan oleh sosok arwah penunggu rumah angker.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blackvelvet Short Horror Stories || Ft. K-idols
KorkuCompilation of short horror stories Blackvelvet edition ft Other K-Idols . . . . . . .