.43 Rencana pindah

33 7 3
                                    

"Apa ada laporan mengenai kantor cabang?"

"Untuk cabang dalam negeri tidak ada, namun ada satu laporan mengenai cabang luar negeri." kata sekretaris Papanya Lucas.

"Persentase-nya belum naik juga?" tanya Papanya Lucas.

"Hanya naik 0.5%,"

"Belum mencapai target ternyata," Papanya Lucas ngangguk-ngangguk.

"Bolehkah saya memberi saran?" tanya sekretarisnya itu.

"Silahkan,"

"Dilihat dari persentase penjualan dan rating dari masyarakat, apa tidak sebaiknya Bapak langsung turun tangan meng-handle perusahaan cabang?" kata sekretaris kepercayaan Papanya Lucas dengan hati-hati.

Papanya Lucas diem dulu, "Jadi saya harus langsung terbang ke China?"

"Itu maksud saya," sekretarisnya nyengir.

"Baiklah-.."

"Ya?" Sekretarisnya bingung.

"Saya tidak langsung setuju dengan saran kamu itu, akan saya bicarakan dulu dengan istri saya." kata Papanya Lucas.

"Baik, Pak. Kalau begitu saya permisi." Sekretarisnya keluar ruangan Papanya Lucas.

•_•_•_•_

"Cas, ayo kita berandai-andai."

Lucas nengok ke emaknya, trus balik lagi main hp.

"Misalkan kita, satu keluarga, diharuskan pindah ke luar negeri, apa kamu bakal setuju?" kata Mamanya Lucas.

"Tiba-tiba banget deh si mamah," Lucas nengok sebentar ke Mamanya.

"Yeuu kali-kali kek kita berandai-andai,"

Lucas berhenti main hp trus nengok ke Mamanya, "Yaudah ni Lucas jawab. Lucas sih setuju aja, tapi..." Lucas ngegantung kalimatnya.

"... asalkan semua urusan Lucas di sini udah selesai semua,"

"Urusan kayak gimana maksud kamu?" Mamanya Lucas nanya.

"Sekolah contohnya,"

"Jadi kalo kita pindah ke luar negeri harus nunggu dulu kamu lulus, gitu?"

Lucas ngangguk.

"Keburu bapak lu dagang cilok, Cas."

Lucas kaget, "Emang Papa udah bangkrut, Mah?"

"Jangan ngedoain,"

"Lucas nanya bukan ngedoain elahh.."

"Nih mamah nanya lagi. Kalo misal kamu diharuskan ngekost sendirian, apa kamu berani?" Mamanya Lucas terus aja ngewawancarai Lucas.

"Lucas sih berani aja, ---" Lucas balik lagi main hp.

"-tapi..."

"Banyak tapinya lu mah, Cas. Kayak bapak lu,"

"Kan anaknya mah,"

"Iya sih. Yaudah. Tapi kenapa?"

"Tapi Lucas takut ga bisa bayar uang sewa kostnya,"

"Bapak lu kan banyak duit, Cas."

"Ya iya sih. Tapi kan emang Lucas bakal ngekost? Engga kan?"

•_•_•_•_

"Arin mana?" Chanwoo nanya Jaehyun yang lagi nugas di kamarnya.

Jaehyun ngegidikin bahu doang. Trus Chanwoo nutup pintu kamar Jaehyun.

Our Sibling || KPOP IDOLSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang