19 | kejutan

40.5K 4.6K 502
                                    

Jeje baru saja sampai di markas dengan membopong Jack bersama Roy. Badannya sungguh sangat lelah hari ini, padahal seharian dirinya tidur dari subuh sampai tengah malam.

Dia merebahkan tubuh Jack di sofa. Di sana banyak anak-anak yang tengah berkumpul. Mereka yang melihat itu sudah biasa. Kalau Jack dan Roy ke club pasti sering menyusahkan mereka, contohnya sekarang. Jeje yang harus membawa mereka ke markas.

"Je, lo tadi ngerasain aura beda gak waktu di club?" tanya Roy yang sudah mendudukan bokongnya di dekat Steve. Kebetulan Steve dan Nike sudah kembali ke markas, hanya Kael yang tidak ada.

"Iya, kayak aura B-big bos?" tanya Jeje tak percaya di akhir kalimatnya.

Nike yang tidak mengerti lantas berucap, "Maksud kalian apa?." tanyanya dingin.

Roy mengalihkan pandangannya ke arah Nike. "Tadi pas kita di club, gue sama si Jeje ngerasain aura yang beda, hampir sama kayak Big bos," ujar Roy menjelaskan.

"Iya, tapi itu emang bukan Big bos," ujar Jeje yang memang sudah mengenal betul Big bos nya.

"Selama itu gak ganggu kita, santai aja. Tapi harus tetap waspada," ujar Steve tenang.

Mereka semua mengangguk, berbeda dengan Nike yang sedang memikirkan perkataan Roy dan Jeje tadi. Kalau ada orang yang memiliki aura yang hampir sama dengan Big bos nya. Pasti orang itu bukan orang sembarangan, pikir Nike.

"Gue ke atas dulu, mau istirahat," ucap Jeje di balas anggukan oleh mereka.

Setelah sampai di kamar, Gadis itu langsung merebahkan tubuhnya dengan tangan kanan yang menjadi bantalan.

Seakan teringat sesuatu, dia langsung mengambil laptop yang ada di meja kamarnya. Jeje mengotak-atikan keyboard di depannya, setelahnya dia langsung memasukan kata sandi kedalam laptopnya.

Ting..

Vidio siap di putar, Jeje langsung meng- klik tombol play.

"Menjijikan," gumamnya

Jeje yang melihat itu merai mual, tapi dalam hatinya seneng bukan main. Mudah sekali orang itu masuk dalam perangkapnya.

Dia menyeringai, memikirkan apa yang akan membuat orang itu hancur adalah kesenangan sendiri untuknya.

Tunggu saja besok, akan ada kejutan yang sangat menyenangkan pikir Jeje.

oo0oo

Mansion Darwin

Suasana pagi ini sedang tegang-tegangnya di mansion Darwin. Mereka sangat marah, terbukti dengan Rio yang terus mengeraskan rahangnya dengan tangan terkepal kuat, tidak jauh berbeda juga dengan Dion dan Samuel.

Sarah masih nangis tersedu-sedu, tidak ada yang menenangkan dirinya. Rafael dan Farrel hanya diam mengikuti alur saja.

Tak lama pintu terbuka, disana berdiri citra dengan penampilan acak-acakan, dia belum menyadari ada seluruh keluarganya di sana.

PLAK

Citra menatap shock ke arah ayahnya. Dia masih linglung dengan situasi saat ini. Karena semua orang menatap dirinya marah.

Strong Girl TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang