14 | kembalinya hubungan saudara

42.5K 4.8K 149
                                    

.

PERHATIAN!

DI MOHON UNTUK MENINGGALKAN JEJAK YA GUYSS😁
KALO BISA KOMEN BANYAK-BANYAK ❤️

.
.
.
HAPPY READING!!!
.
.

oo0oo


"Ka Jes," panggil Rafael.

Jeje menoleh ke asal suara, di sana berdiri Rafael dan Farrel yang tengah menatapnya.

Ya, Jeje hari ini baru pulang ke mansion Darwin, sudah beberapa hari ini Jeje menginap di markas.

Saat dia sampai di mansion, untungnya rumah tengah sepi, gak kebayang kalau orang tua nya ada mansion, bisa pecah kepalanya mendengarkan mereka mengomelinya habis-habisan.

Ekspresi yang di tampilkan Gadis itu hanya datar seperti biasa. "Ada apa?" tanyanya langsung.

"Kak Jes dari mana aja? beberapa hari ini gak pulang," tanya Farrel tersirat akan kekhawatiran.

Jeje mengangkat sebelah alisnya, "Apa urusan kalian?"

"Kita khawatir ka Jes kenapa-napa," ucap Rafael.

Tumben banget- gumam Jeje dalam hati

"Gue baik-baik aja," setelah mengatakan itu Jeje  langsung masuk ke dalam kamarnya.

Setelah Jeje masuk kamar, tersisa Farrel dan Rafael yang saling memandang satu sama lain.

"Gimana nih rel?" tanya Rafael.

"Ya mau gimana lagi, ka Jes aja sikapnya datar gitu sama kita," jawab Farrel.

"Padahal gue mau minta maaf." Rafael tertunduk lesu.

Farel menepuk pundak adiknya, "Kita bisa coba."

Rafael mengangguk seraya melangkahkan kakinya  ke depan pintu kamar Jeje.

Tok tok tok

"Ka Jes," panggil Rafael.

Cklek

"Ada apa sih." Jeje berujar kesal karena waktu istirahatnya terganggu.

"K-kita," ujar Rafael gugup.

Jeje menaiki sebelah alisnya menunggu kelanjutan ucapan adiknya.

Rafael langsung menubruk badan Jeje. Otomatis Gadis itu terhuyung ke belakang karena badan Rafael memang lumayan tinggi.

"Lo kenapa sih!" ujar Jeje karena kaget di peluk secara tiba-tiba.

"Kita minta maaf ka," ujar Rafael penuh penyesalan.

Jeje bisa merasakan pundaknya basah, mungkin anak ini nangis, pikirnya.

Farel juga langsung memeluk Jeje. Sedangkan Gadis itu langsung memejamkan matanya mencoba mengontrol emosi yang bisa kapan saja meledak.

Jeje masih kesel. Coba bayangkan, baru saja memejamkan mata, kemudian langsung bangun secara tiba-tiba membuat kepalanya pening. Lalu badannya di tubruk oleh dua orang laki-laki secara mendadak, Gimana linglungnya dia.

"Kita minta maaf kak, selama ini kita gak pernah belain kakak waktu di siksa sama Papa Mama," ujar Farrel menyesal.

Jeje terus diam tak bergeming, dirinya biasa saja. Coba kalau itu Jeselyn mungkin dia akan sangat senang dengan situasi seperti ini. Tapi itu hanya angan-angan saja, karena dia sudah tenang di alam sana.

Strong Girl TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang