Ini tentang gadis bad girl yang selalu di kelilingi cogan bertransmigrasi ke tubuh yang suka di bully di kampusnya?
"Darah di balas nyawa"
'no mercy for a man____PENGHIANAT!'
_
Warning⚠️
Banyak yang mengandung kata-kata kasar!
Mohon bijak dalam mema...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Enjoy ________👑________
"Je bangun Je," ujar Jack seraya menggoyangkan tubuh Gadis itu, "JEJEE." Teriaknya.
Jeje menggeliat dalam tidurnya, "Sepuluh hari lagi Jack," gumam Jeje yang masih menutup matanya.
Jack terbelalak mendengar ucapan Jeje, "Je kalo Lo gak bangun, gue banting ya," ujar Jack kesal
Jeje terpaksa bangun dari tidurnya, dia menatap kesal ke arah Jack. Tentu saja dia tidak mau tiba-tiba di banting.
"Cuci muka, ada yang mau gue omongin sama lo," ujar Jack langsung pergi keluar kamar Jeje.
Tanpa pikir panjang, Jeje langsung pergi ke kamar mandi. Dia tahu pasti itu adalah pembicaraan yang penting.
Setelah mencuci wajahnya, dia langsung turun ke bawah untuk menemui Jack. Kebetulan ada Nike, Kael, Steve juga di sana. Roy tidak ada, Karena dia harus mengurus pacarnya yang tengah sakit. Meskipun dia sering bermain wanita di club. Tapi dia tetap mencintai 'wanitanya'.
"Ada apa jack?," tanya Jeje penasaran setelah mendudukkan dirinya di sebelah Nike.
"Gue udah tau keberadaan paman dari tubuh yang Lo tempatin. Dia ada di Singapura sama bini nya," ujar Jack. "Dan emang dia yang udah bunuh papanya sendiri."
Jeje menyeringai, dia sudah tahu keberadaan bajingan itu yang sudah memfitnah Jeselyn dengan mengatakan kalau dia yang menusuk Opa nya. 'Papa dari Rio'.
"Terus setelah ini Lo mau apa Je," tanya Kael.
"Jelas gue mau seret mereka ke hadapan keluarga bodoh itu. Kalo mereka gak mau ngaku, udah gue siksa duluan kali," ujar Jeje enteng.
"Jadi lo mau ke Singapura?"
Jeje mengangguk, "Iya, tapi ntar abis gue selesai ujian."
"Kapan?" tanya Nike ikut angkat bicara.
"Tiga hari lagi. Abis itu gue langsung berangkat."
Mereka mengangguk santai. Dari dulu, Jeje sudah terbiasa pergi keluar Negeri. Dia selalu mencari hal hal yang baru, apalagi dulu dia di abaikan oleh keluarga. Dengan cara melihat dunia luar lah hidupnya sedikit berwarna.
"Je, gue ada hadiah buat Lo," ujar Nike tiba-tiba.
Jeje tersenyum senang, kalau Nike sudah memberi hadiah, pasti itu gak kaleng-kaleng. "Apa?" tanyanya tidak sabar.
Nike beranjak dari duduknya, "Ikut gue," ujarnya langsung pergi terlebih dahulu.
Pria itu berjalan menuju belakang mansion. Di sana terdapat taman yang luas, bahkan ada beberapa binatang yang tengah bermain. Seperti harimau, serigala, ular yang ada di pohon, anjing. Itu semua peliharaan mereka.
Nike menunjuk ke arah singa yang masih kecil. Itu terlihat sangat lucu di mata Jeje.