Yujin bersenandung pelan sesekali bersiul menuju ruangannya, dengan kedua tangan disimpan di saku celana. Senyum tak lepas dari wajah tampannya, menampakkan dimple di kedua pipi yang menambah daya tarik. Sepertinya mood CEO itu sangat bagus hari ini.
Tak ayal mengundang tanda tanya dari para karyawan. Tak biasanya CEO mereka seperti itu. Yuri yang penasaran bergegas menelpon Yena dan menanyakan penyebabnya. Namun jawaban Yena justru membuat Yuri jengkel setengah mati.
"Mana kutau. Mungkin kerasukan jin. Namanya saja ada unsur jinnya."
"Iya, oppa yang jadi jinnya" dengus Yuri memutuskan sambungan. Lagi, Yuri mencoba menelpon Hyewon. Kalau-kalau calon kakak iparnya itu tau sesuatu. Namun yang ini lebih parah, tidak diangkat sama sekali.
"Sudahlah" dengan gontai gadis busan itu kembali ke mejanya.
CEKLEK
"HYUNG" Yujin berlari memeluk Chaeyeon.
"Lepas" berontak suami Sakura itu. "Aku masih mencintai istriku."
"Hyung" bukannya melepaskan, Yujin malah mengeratkan pelukannya.
"YA, aku tidak tau apa yang terjadi padamu. Tapi aku tidak tertarik menjadi homo."
"Hehehe."
Chaeyeon mengernyit. 'Ada apa dengan CEO ini?' pikirnya. Perilakunya sangat aneh. Bahkan sekarang senyum-senyum seperti orang bodoh. Dengan sekali hentak Chaeyeon mendorong Yujin. Lalu terbirit menjauh.
Sedangkan yang didorong tidak marah sama sekali. Malahan melangkah gontai menuju bangkunya dengan masih memasang senyum bodohnya.
Sekali lagi, kerutan muncul di kening Chaeyeon. Apa CEO nya sudah mulai gila?
"Ada apa denganmu? Hentikan senyum idiot itu" tegur sang asisten membawa tumpukan berkas ke meja Yujin.
"Ini senyum bahagia hyung."
"Kau menang lotre? Dapat proyek besar? Atau-"
"Aku melamarnya."
"Oooh. Kau melamarnya."
"Iya."
"APA?" seketika Chaeyeon melotot. Tanpa sadar tangannya menggebrak meja. "Ulangi lagi."
"Aku melamarnya" ulang Yujin, plus senyum idiotnya menurut Chaeyeon.
"Tunggu tunggu. Kau melamarnya?" Yujin mengangguk. "SIAPA YANG KAU LAMAR?"
"Tidak usah teriak hyung" dengus Yujin. "Aku tidak tuli."
"Ini peristiwa langka. Seorang Yujin melamar perempuan? YA Cepat jawab" Chaeyeon mengguncang bahu Yujin. "Siapa yang kau lamar?"
"Siapa lagi? Eomma Wony."
Eomma Wonyoung? Seingat Chaeyeon orang yang dipanggil eomma oleh Wonyoung hanya-
"Kang Hyewon."
Yujin mengangguk semangat. "Tepat sekali."
"Lalu?"
"Tentu saja diterima. Siapa yang bisa menolak pesona Ahn Yujin."
"Pesona dengkulmu" cibir Chaeyeon. "Siapa yang kemarin-kemarin pesimis duluan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Teacher
General FictionKang Hyewon tak pernah merasa nyaman dan dekat jika dihadapkan pada anak-anak meskipun profesinya adalah seorang guru. Tapi itu tak berlaku ketika ia mengenal Wonyoung, gadis kecil si pemilik senyum cerah dengan gigi kelincinya. Tanpa disadari, beni...