"Tak kusangka bawaanmu sebanyak itu?" Yujin melirik jenaka pada Hyewon yang menarik sebuah koper besar. "Padahal besok malam kita juga balik ke Seoul."
Hyewon mendengus. "Tak kusangka kau lupa kalau pakaian Wony ada disini."
Memang benar, pulang sekolah kemarin Hyewon singgah ke rumah Yujin untuk mengambil pakaian Wonyoung selama di Daegu.
Sebenarnya Yujin tidak memberi izin. Tapi Wonyoung bersikeras dan merengek tidak mau didekati Yujin. Gadis mungil itu takut kalau daddynya tidak jadi membawa Hyewon ke Daegu.
Makanya semalam Wonyoung menginap di apartemen Hyewon. Jaga-jaga agar ayah satu anak itu menepati ucapannya.
"Aigoo, pantas saja sedari tadi aku heran kenapa bawaanku sedikit sekali. Ternyata aku melupakan keperluan putriku sendiri hahaha" Yujin mengelus kepala Wonyoung yang asik memainkan bonekanya. "Maafkan daddy ya."
"Tidak apa-apa. Eomma sudah mengurusnya" Wonyoung mengacungkan jempolnya pada Yujin.
Yujin mengangguk lalu mengambil alih koper Hyewon dan memasukkannya ke bagasi. Kemudian bergabung dengan Hyewon dan Wonyoung yang sudah anteng di dalam mobil.
"Itu boneka siapa sayang?" Yujin menoleh sebentar karena sedang menyetir.
"Ini boneka punya Wony. Hadiah ulang tahun dari eomma. Boneka apa namanya eomma?"
"Snowball."
"Iya, snowball. Mulai sekarang namanya snow. Karena warnanya seputih salju. Boleh kan eomma?"
"Boleh."
"Sepertinya daddy keduluan" Yujin pura-pura sedih. Namun dibalik itu, Yujin tengah menahan senyum dalam hati melihat tingkah riang dan ceria Wonyoung. Ya memang seperti itulah Wonyoung yang Yujin kenal.
Terlebih gadis kelinci itu terlihat lebih bahagia hari ini. Bukannya hari-hari sebelumnya Wonyoung tidak bahagia, tapi aura putrinya itu nampak lebih hidup.
Memang Wonyoung masih seceria dan seriang biasanya. Tapi Yujin melihat perbedaan Wonyoung dengan yang sebelumnya. Sepertinya kehadiran Hyewon membawa pengaruh baik untuk Wonyoung.
"Soal hadiah iya. Tapi daddy lebih dulu yang memberi ucapan selamat ulang tahun."
Benar saja. Tanpa berdosa Yujin menelpon melalui video call ke ponsel Hyewon lewat tengah malam hanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun pada sang putri.
Awalnya Hyewon menolak membangunkan Wonyoung yang tertidur sangat pulas. Tapi dengan tatapan memelas plus paksaan, dengan berat hati Hyewon menuruti permintaan Yujin.
"Tentu saja" Yujin tersenyum bangga. "Daddy selalu jadi yang pertama."
"Tapi eomma yang pertama memberi hadiah" perkataan Wonyoung mematahkan senyuman Yujin.
Namun detik berikutnya terbit lagi karena ucapan Wonyoung juga.
"Terima kasih daddy. Terima kasih eomma. Sekarang Wony punya dua orang yang selalu jadi yang pertama untuk Wony." Wonyoung tersenyum lebar, menampakkan gigi kelincinya. "Wony sayang daddy dan eomma."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Teacher
General FictionKang Hyewon tak pernah merasa nyaman dan dekat jika dihadapkan pada anak-anak meskipun profesinya adalah seorang guru. Tapi itu tak berlaku ketika ia mengenal Wonyoung, gadis kecil si pemilik senyum cerah dengan gigi kelincinya. Tanpa disadari, beni...