BT - Part 4

241 39 2
                                    

Yujin memencet bel apartemen di hadapannya. Tadi ia sudah menghubungi Hyewon untuk menjemput sang putri. Tak lama pintu terbuka dan muncullah pria yang mengantar Hyewon tadi pagi.

"Salah alamat" ucap pria tersebut, kemudian bergegas menutup pintu. Namun kaki Yujin lebih cepat menahan sehingga pintu tidak jadi tertutup.

"Aku yakin alamatnya benar" kata Yujin. "Maaf aku ingin menjemput putriku."

"Putrimu tidak ada disini" ketus sang pria.

"Tentu saja ada. Aku sudah menghubu-"


"DADDYYYY" perkataan Yujin terpotong karena teriakan Wonyoung. Gadis itu berlari menghampiri Yujin dan memeluk kaki sang daddy.

"Apanya yang tidak ada. Dasar pembohong" cibir Yujin.

"Ck, menyebalkan" balas sang pria.

"Ah Yujin, kau sudah datang" Hyewon muncul dari dalam dan berdiri di sebelah pria tersebut. "Mari mampir."

"Tidak usah" tolak Yujin. "Sudah larut, aku langsung pulang saja."

"Baiklah, aku akan mengambil tas Wonyoung dulu" Hyewon berlalu ke dalam, dan diikuti oleh sang gadis kecil.


Keadaan menjadi canggung sepeninggal perempuan berbeda usia itu berlalu. Yujin berdiri gugup dihadapan sang pria, sedangkan pria tersebut menatap Yujin tajam.

"Kau tertarik pada Hyewon?" tuding sang pria.

"Ti-tidak" balas Yujin cepat. "Aku mengenalnya karena dia adalah gurunya Wony."

"Baguslah. Kukira kau menyukai tunanganku."

"Tunangan?" kaget Yujin.

"Kenapa? Tidak percaya?" sang pria mengangkat tangan kirinya dan menunjukkan cincin yang tersemat di jari manis. "Bahkan kami saja tinggal bersama."

"Ah begitu. Selamat atas pertunangan kalian" Yujin mengulurkan tangannya hendak memberi selamat. Namun sang pria hanya menatap tanpa minat uluran tangan Yujin, membuat Yujin menarik kembali tangannya.

"Kuharap ini terakhir kalinya putrimu 'menempeli' Hyewon. Bukannya bagaimana, aku tidak ingin putrimu bergantung pada Hyewonku. Karena semuanya akan menjadi rumit nantinya. Terlebih kau tidak punya istri bukan?"

Yujin hendak menjawab, namun tidak jadi karena Hyewon dan Wonyoung sudah berada di belakang sang pria.

Yujin mengambil alih ransel Wonyoung dan menyandangnya. Lalu menggendong sang putri.

Wonyoung meminta Yujin mendekat pada Hyewon. Kemudian gadis kecil itu mencium pipi sang guru. "Wony pulang dulu ne."

Hyewon dan sang pria mengangguk. "Hati-hati" pesannya.

"Kami pamit dulu. Terima kasih sudah menjaga Wony. Wony bilang apa pada bu guru dan om itu?"

Wonyoung tersenyum. "Terima kasih sudah menjaga Wony. Bye paman bebek. Bye bu guru cantik."







"Dasar bocah" sang pria mengedikkan bahu setelah Yujin dan Wonyoung menghilang dibalik lift. Kemudian beralih menatap Hyewon. "Main yuk."

"Yang kalah traktir chicken dan cola ya?"

"Panggil aku oppa dulu."

"Tidak sudi" Hyewon masuk meninggalkan sang pria yang masih berdiri di ambang pintu. "Tutup pintunya" perintah Hyewon.

Beautiful TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang