BT - Part 22

302 38 3
                                    

Sejak menikah, Yujin yang biasanya terlihat cool dan menjaga image perlahan berubah menjadi sosok yang manja. Yah walaupun itu terlihat hanya di depan Hyewon saja. Mau ditaruh dimana muka Yujin kalau sampai ketahuan karyawannya.

Pernah sekali tingkah manja Yujin dipergoki Chaeyeon. Waktu itu Hyewon mengantarkan makan siang untuk sang suami. Sedangkan Wonyoung ditinggalkan di rumah karena Yena dan Yuri sedang berkunjung. Jadinya bocah kelinci itu dititipkan sebentar pada dua manusia yang tak kunjung menikah itu.

Hyewon duduk gelisah dipangkuan Yujin, antara malu, kesal juga khawatir. Pasalnya Yujin terus menerus menahannya sejak datang. Hyewon tak dibiarkan beranjak sedikitpun dari pangkuannya. Bahkan makan pun minta disuapi.

Huh, Hyewon seperti mengurus dua Wonyoung.


Chaeyeon masuk tepat saat Yujin merajuk sewaktu Hyewon bersikeras pulang. Masalahnya Wonyoung sudah menelpon berulang kali sedari tadi meminta Hyewon balik. Hyewon takut kalau putrinya itu kembali nekat menyusul ke kantor mengingat Hyewon tak kunjung sampai di rumah.

Tentu saja tingkah Yujin itu mengundang tawa dan cemoohan sang asisten. Seumur-umur tidak pernah Chaeyeon lihat Yujin bertingkah seperti itu. Yujin yang dikenal dingin dan berkharisma bisa menjadi manja hanya karena seorang perempuan.

Yah, sejauh ini hanya Hyewon.

Sungguh Chaeyeon ingin memberi banyak applause pada guru itu, bisa menaklukan kerasnya hati Yujin terhadap perempuan.



"Hah." Entah sudah berapa kali Yujin menghela napas sejak tadi. Pria itu merasa bosan. Sedari tadi hanya membolak balik aplikasi di ponselnya. Tv yang menyala hanya dianggurkan saja. Padahal tayangannya termasuk kesukaan Yujin, national geographic.

Melempar asal ponselnya ke sofa, lalu melirik sang putri yang bersandar nyaman di pelukan Hyewon sambil membaca buku cerita. Sedangkan Hyewon sendiri tengah memeriksa ujian siswanya.

Sesekali perempuan itu mengelus lembut kepala Wonyoung.

Ah, Yujin jadi iri.

Yujin kan juga ingin.

Tapi mau bagaimana?

Kalau rivalnya adalah putrinya sendiri.

Yujin bisa apa?


"Padahal kau tidak sedang datang bulan, tapi aku tak bisa menyentuhmu sejak menikah" gerutunya pelan. "Memeluk saja tidak bisa."


Namun entah memang sengaja sedikit dikeraskan atau telinga Hyewon yang peka, gerutuan Yujin terdengar jelas oleh sang istri. Sontak perempuan itu menoleh dan tersenyum. Lalu memberi kode dengan memposisikan jari telunjuk di antara bibir, agar Yujin tidak bicara macam-macam saat ada Wonyoung.

Bukannya melunak, Yujin malah menghempaskan tubuhnya ke sofa. "Habisnya sudah sebulan kita menikah, tapi-"

"Sayang" kembali Hyewon memberi peringatan.

"Iya iya" decaknya kesal.



Bagaimana tidak. Sudah sebulan sejak mereka menikah. Tapi tak sekalipun Yujin diizinkan mendekati Hyewon. Siapa lagi pelakunya kalau bukan sang putri yang memonopoli.

Terhitung tiga kali saja Yujin pernah bermesraan dengan Hyewon secara intens. Saat Hyewon mengantarkan makan siang ke kantor Yujin. Itupun tak sampai sejam. Pasalnya Wonyoung terus merongrong ponsel Hyewon maupun Yujin agar eommanya cepat pulang.

Beautiful TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang