22

2.5K 452 2
                                    

"Gue boleh liat, gak?" Renjun menujuk album foto yang terletak di sisi meja Guanlin.

Guanlin mengedikkan bahunya. "Liat aja."

Hari ini, Renjun datang ke rumah Guanlin untuk bermalas-malasan.

Ia mulai membuka album foto satu per satu. Ada foto Guanlin ulang tahun saat masih kecil, fotonya bermain dengan teman-teman TK, hingga fotonya yang baru-baru ini diambil. "Udah narsis sejak kecil, ye," kata Renjun saat melihat foto Guanlin yang diambil saat masih berumur 5 tahun. Yang lebih muda memiliki rambut klimis dan menunjukkan simbol 'peace' dengan tangannya.

"Iye," kata Guanlin. "Itu difoto mamah waktu lomba fashion show."

"Gemes." Renjun tersenyum.

"Loh, ada gue?" Renjun terkejut saat menemukan dirinya ada di halaman-halaman paling akhir, saat ia dan yang lebih muda merayakan ulang tahun Guanlin.

"Mhm." Guanlin mengangguk. "Kan ulang tahun yang kemaren dirayain bareng lo."

Renjun tersenyum, menutup album foto dan menaruhnya kembali di meja. Ia lalu memeluk Guanlin yang sedang tidur di kasur, memerhatikan wajah yang lebih muda.

"Ganteng ya gue? Iya dong," kata Guanlin sambil mengibaskan rambutnya.

"Ew." Renjun mencebik. "Ya udah, iye."

Guanlin lalu mencium bibir Renjun, cukup membuat yang lebih tua kaget karena pergerakannya yang tiba-tiba. "Lo gemes banget, sih."

Pipi Renjun memanas. "Diem lo."

"Cowok paling gemes, cowok paling ganteng." Guanlin tertawa saat Renjun menyembunyikan wajah di dadanya.

"Geli, ah. Tidur sana." Renjun memukul-mukul dada Guanlin, sampai yang lebih muda mengaduh kesakitan.

"Iya, sayang," kata Guanlin, yang memicu pukulan terakhir di bahunya.

***

PubDok | GuanrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang