23

2.5K 423 25
                                    

Hari ini pengumuman mandiri, dan syukurnya, Renjun diterima di salah satu perguruan tinggi elit di Bandung.

Renjun senang sekali saat ia diterima di jurusan matematika, yang merupakan pelajaran favoritnya sejak dulu.

Jadi, pagi ini, anggota OSIS sepakat untuk merayakan anggotanya yang sudah diterima di perguruan tinggi negeri. Mereka berkumpul di kantin sekolah.

"Cieee maba matem," kata Yeri ke Renjun yang sudah meminum tehnya. Sementara Renjun hanya tersenyum senang.

"Awas loh, kakak gue kuliah matem stres banget," kata Minhee.

"Sebenernya mah semua kuliah stres nggak, sih? Tinggal kitanya aja yang memilih mau menjalani apa meninggalkan," kata Heejin.

Semua orang didalam ruangan mengangguk.

"Ini sekarang tinggal Minhee, Baejin, sama Guanlin aja yang terbebani dengan ekspektasi," ucap Mark yang sedari tadi diam.

"Iya, apa lagi Alin. Belajar lo yang bener, main game mulu," omel Renjun.

"Iya, kak..." Guanlin memijat pelipisnya, pusing.

Lia tertawa, "udah ah. Sana yang mau tambah es teh sama bakso, pesen lagi. Gue traktir."

"Ih, kak Lia pacar idaman," kata Karina. Setelah itu, para anggota OSIS berhamburan memesan makanan dan minuman.

"Tapi bayangin, deh, abis ini kita nggak bisa ketemu lagi..." kata Hyunjin.

"Masih bisa kali, kak. Atur reuni aja nanti," kata Baejin.

"Tapi emang rada susah, Jin. Lia sama Mark di Kanada. Heejin, Hyunjin, sama Yeri di Jakarta. Gue sama Renjun di Bandung," kata Karina.

Seisi kantin menjadi hening setelah Karina mengucapkan kata-kata tersebut.

"Kita masih bisa ketemu. Gue janji bakal sering-sering ke sini," kata Yeri.

"Gue juga," kata Hyunjin.

"Gue juga, InsyaAllah," tambah Heejin.

"Iya, gue juga. Pokoknya kita mau sejauh apapun tetep komunikasi, ya? Jangan ada yang ribut-ribut, kayak jaman dulu." Mark menatap Renjun dan Guanlin bergantian.

Karina tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. "Iya sumpah gue inget dulu mereka tiap di ruang komputer kerjaannya ribut mulu!!! Sampe gue harus turun tangan biar mereka berhenti ribut, tapi nggak berefek. Baru deh mereka dimarahin sama Mark, akhirnya berhenti tuh ribut-ribut."

"Iya, sekarang cinta-cintaan mulu." Hyunjin mencibir.

"Udah ah, itu masa-masa kelammm!!!" Renjun berteriak sambil memegangi kepalanya.

Seluruh anggota OSIS tertawa.

"Pokoknya nanti kita bersepuluh harus ketemu lagi, ya? Kita cerita-cerita kayak gini lagi," kata Lia, mengakhiri tawanya.

"Setuju gue," kata sang ketua, Mark.

"Janji, ya?" tanya Heejin.

"Janji!!!" kata para anggota.

Sisa siang itu dihabiskan dengan mereka yang kembali bercerita dan tertawa, menghabiskan waktu sebelum mereka berpisah.

***

PubDok | GuanrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang