PubDok | Guanren

24

"I'm going to miss you very much." Guanlin memeluk Renjun dari belakang, sementara yang lebih tua membaca bukunya dengan tenang. Pagi ini, mereka menghabiskan waktu berdua di rumah Renjun.

"Lebay, ah." Renjun berkata pelan, meskipun hatinya juga mengatakan ia akan merindukan pacarnya. "Cuma setahun doang. Tar juga aku main kesini sebulan sekali."

"Still," kata Guanlin. "Setahun itu lama."

Renjun menaruh bukunya, lalu membiarkan kepala Guanlin beristirahat di bahunya.

Renjun ingin momen-momen seperti ini berlangsung selamanya.

Dimana ia tidak punya beban apapun, bebas beristirahat dan berleha-leha bersama Guanlin.

"I'm going to miss you very much, too." Ia mengecup pipi Guanlin dan mengelus rambutnya.

Setelah itu, hening melanda seisi kamar. Kedua anak Adam sedang menjelajah pikiran masing-masing.

"Nanti, pas disana, inget ya kalo kamu masih punya aku? Kalo ada yang susah, bilang. Jangan diem-diem aja," kata Guanlin setelah beberapa saat.

Renjun mengangguk. "Kamu juga baik-baik disini. Makan yang banyak, tidur yang cukup, belajar yang bener," ucapnya. "Tapi keknya gue nggak kangen lo deh, Lin."

"Anjingggg jahat banget lo."

Renjun tersenyum menggoda. "Kira-kira cowok-cowok disana ganteng gak ya..."

"Ah, udah. Bye." Guanlin buru-buru berdiri dan pergi dari hadapan Renjun, tapi tangannya ditahan oleh yang lebih tua.

"Hehehe." Renjun tersenyum, menggenggam tangan Guanlin lalu bersender di bahu yang lebih muda. "Kan aku sayangnya sama kamu doang... Doesn't matter how attractive other guys are. Mereka bukan kamu." Ia melihat kearah Guanlin. "Jangan sulky dong..."

"Gue nggak sulky." Guanlin menghembuskan napas. "Aku jaga hati kamu disini. Kamu juga jaga hati aku disana, ya?"

Renjun mengangguk. "Aye aye, captain!"

Guanlin mengacak-acak rambut Renjun dan mengecup pipinya, menyambut erangan tidak suka dari yang lebih tua.

Sisa hari itu dihabiskan oleh Renjun dan Guanlin yang kembali mengobrol dan sesekali menganggu satu sama lain.

***