💕 Happy Reading 💕
🌿🌿🌿
Hangzhou, Zhejiang.
Sudah dua hari Xiao Zhan mengikuti charity di sebuah sekolah anak-anak. Setiap hari dia mengunjungi dan berbaur bersama mereka. Sore hari setelah santai Xiao Zhan suka menyempatkan diri menikmati indahnya danau barat.
Sore itu keduanya baru saja kembali setelah bercengkerama dan berbagi cerita.
Wang Zhuocheng memarkirkan mobil di depan penginapan, tempat yang mereka sewa selama tinggal di Hangzhou.
Xiao Zhan merebahkan diri di atas tempat tidur, meluruskan pinggangnya yang terasa pegal.
"Kau tidak ke danau?"
Wang Zhuocheng melirik seraya sibuk membereskan perlengkapan Xiao Zhan.
"Sebentar. Aku meluruskan punggung sejenak," Xiao Zhan memejamkan mata, menjadikan kedua tangan sebagai alas kepala.
"Dua orang akan mengikutimu," kata Wang Zhuocheng.
"Tidak perlu. Aku sendiri saja."
"Jangan membantah. Aku tidak mau terjadi apa-apa padamu."
Zhuocheng beranjak menuju pintu setelah merapikan semua barang.
Xiao Zhan mendecakkan lidah. Selang sepuluh menit perlahan dia bangun dari tempat tidur, berganti baju dengan kaos dan jaket hoodie.
Dalam waktu lima belas menit, dia sudah berada di tepi danau. Duduk di salah satu kafe sederhana yang menghadap danau. Menghadapi satu cangkir kopi yang mengepul, menimbulkan gumpalan uap yang menyengat hidung sambil menikmati pemandangan danau di sore hari.
Beberapa perahu terlihat mengangkut penumpang, melaju pelan di atas permukaan danau berair jernih. Udara sejuk menambah suasana romantis diantara pasangan yang terlihat bercengkerama di atas perahu.
Xiao Zhan menangkup cangkir kopi, mengalirkan rasa hangat pada telapak tangan. Bibirnya tersenyum, manik hitam beningnya memutar pandangan mengagumi keindahan danau.
Pohon Trembesi dan White Willow yang menghijau membuat sejuk udara sekitar serta pegunungan yang tinggi disaput bayangan awan putih di puncak gunung.
Dengan perasaan damai dia menyesap kopi, menikmati rasa hangat mengaliri tenggorokan. Aroma adiktif dari kopi yang menenangkan membuat dirinya seakan berada di dunia lain.
Tegukan demi tegukan terus mengaliri tenggorokan hingga sekian menit berlalu sampai matanya yang dari tadi menelusuri tepian danau, mendadak berhenti pada satu sosok yang berdiri termangu di sisi danau.
Seorang pemuda tampak menyender pada pinggiran jembatan kayu yang melintang di tepian danau.
Xiao Zhan meletakkan cangkir dan melongok ke luar jendela, memperjelas pandangan mata. Dia mengenal sosok itu, yang dia coba cari beritanya selama ini. Tidak sangka bisa melihatnya di tempat yang sama.
Tergesa dia menyeruput sisa kopi, lantas keluar dan melangkah ke arah jembatan kayu. Perlahan dia mendekati pemuda yang begitu tenang menjatuhkan pandangannya ke tengah danau, seakan menatap sesuatu yang menarik hatinya.
"Yangyang...?"
Pemuda itu terlonjak, berpaling kaget dan matanya membelalak melihat seseorang yang dia pikirkan siang dan malam.
Xiao Zhan?
Sesaat keduanya bersitatap.
Yangyang mengatupkan bibir, kedua tangannya yang berada dibalik saku celana mengepal kuat. Sesaat kemudian dia berbalik melangkah meninggalkan Xiao Zhan yang mengernyit heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓛𝓸𝓿𝓮 𝓑𝓮𝓽𝔀𝓮𝓮𝓷 𝓣𝓱𝓮 𝓛𝓲𝓷𝓮𝓼 [𝓢𝓮𝓪𝓼𝓸𝓷 2][ᴇɴᴅ]
Romance𝑺𝒆𝒒𝒖𝒆𝒍 𝒇𝒓𝒐𝒎 𝑳𝒐𝒗𝒆 𝒊𝒔 𝑰𝒎𝒑𝒍𝒊𝒆𝒅 𝒃𝒚 𝑨𝑹 𝒀𝒊𝒛𝒉𝒂𝒏 Naik turunnya kisah Wang Yibo dan Xiao Zhan, kesalahpahaman dan kepercayaan yang diuji. Xiao Zhan harus menerima kenyataan bahwa dirinya mencintai orang lain disaat terpisah d...