💕 Happy Reading 💕
🌿🌿🌿
Oasis Hospital.
Waktu menjelang siang, ketika Wang Haoxuan melangkahkan kaki memasuki pintu utama rumah sakit Oasis. Dia bergegas menuju ruangan dokter Jiyang, hendak menanyakan hasil dari therapy kakaknya.
Di depan pintu, dia bertemu Paul yang duduk di kursi tunggu.
"Dimana kakakku?" tanya Haoxuan.
"Sedang bicara dengan dokter Jiyang," Paul menyahut, jempolnya menunjuk ke arah pintu.
Wang Haoxuan mengetuk pintu, membukanya setelah suara lembut yang terdengar dari dalam menyuruhnya masuk.
"Ge, bagaimana hasilnya? Kau tidak apa-apa?" suara khawatir Haoxuan membuat Wang Yibo berpaling.
Kakaknya sedang duduk berhadapan di meja dokter sudut ruangan.
"Haoxuan, kau sudah pulang?" Wang Yibo balik bertanya seraya mengulas senyum lembut.
"Hmm.. Dokter, bagaimana kondisi kakakku?" Haoxuan ikut duduk di samping Wang Yibo. Menatap dokter di depannya minta penjelasan.
Dokter Jiyang mengangguk ramah.
"Gumpalan di kepala belakang tuan Wang belum sepenuhnya hilang. Itu terjadi karena mengalami benturan yang sangat keras. Tapi dengan melakukan therapy secara rutin, akan membantu untuk membuka aliran darah ke kepala menjadi lancar. Secara tekhnis, gumpalan itu perlahan akan mengecil dan bisa hilang dengan permanen."
"Berapa lama lagi harus melakukan therapy?"
"Sebenarnya terakhir melakukan therapy, kondisi tuan Wang sudah sedikit membaik. Tapi sepertinya Anda tidak mengikuti saran untuk lebih banyak beristirahat dan jangan terlalu banyak berpikir," dokter Jiyang menatap pasiennya sedikit kesal.
"Ge, memangnya apa yang kau kerjakan? Apa kau dapat berita yang mengguncang emosimu?" Wang Haoxuan menoleh, tatapannya menuntut jawaban.
"Tidak ada. Dokter benar, aku hanya terlalu lelah," Wang Yibo menepuk-nepuk punggung tangan adiknya.
Dokter Jiyang menatap sekilas, seolah menyalahkan pasiennya yang sedikit bandel. Lantas mengambil ballpoin, jarinya yang putih mulai menggerakkan alat tulis di tangannya, menuliskan beberapa resep obat.
"Dua minggu lagi Anda harus kembali melakukan therapy. Kita akan lihat perkembangannya. Ini obat yang harus ditebus, bisa membantu untuk menenangkan pikiran juga melancarkan peredaran darah. Ingat untuk meminumnya setiap hari, Tuan Wang. Dan jauhi al-ko-hol,"dokter Jiyang menekankan suaranya.
Wang Yibo hanya mengulum senyum dan mengangguk ringan. Sementara Haoxuan menerima selembar resep.
"Terima kasih, Dokter," Haoxuan mengajak kakaknya keluar. Lalu menyerahkan resep pada Paul, yang segera berjalan ke arah apotek rumah sakit.
Wang Haoxuan berjalan beriringan menuju tempat parkir.
"Ge, lebih baik kau tidak perlu datang ke acara tahunan. Lihat kondisimu," suaranya khawatir. Wajahnya sedikit mengerut.
"Tidak apa-apa, bukan masalah besar. Aku harus memperluas bisnis dan kenalan, tidak mungkin tidak datang," Wang Yibo merangkul bahu adiknya.
"Ngomong-ngomong bagaimana rasanya tinggal di tempat ayah kandungmu? Kau nyaman bersamanya?"
"Dia cukup baik, yah - dia berusaha memperlakukanku layaknya seorang anak, sedikit memanjakan," Haoxuan mendengus pelan.
"Tapi kau belum bisa memanggilnya ayah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓛𝓸𝓿𝓮 𝓑𝓮𝓽𝔀𝓮𝓮𝓷 𝓣𝓱𝓮 𝓛𝓲𝓷𝓮𝓼 [𝓢𝓮𝓪𝓼𝓸𝓷 2][ᴇɴᴅ]
Romance𝑺𝒆𝒒𝒖𝒆𝒍 𝒇𝒓𝒐𝒎 𝑳𝒐𝒗𝒆 𝒊𝒔 𝑰𝒎𝒑𝒍𝒊𝒆𝒅 𝒃𝒚 𝑨𝑹 𝒀𝒊𝒛𝒉𝒂𝒏 Naik turunnya kisah Wang Yibo dan Xiao Zhan, kesalahpahaman dan kepercayaan yang diuji. Xiao Zhan harus menerima kenyataan bahwa dirinya mencintai orang lain disaat terpisah d...