💕 Happy Reading 💕
🌿🌿🌿
Mansion Huang.
Dua hari menjelang pernikahan, Alina terlihat bersemangat dan selalu memasang wajah bahagia. Dia benar-benar merasa senang karena keinginannya menikahi pria yang dia cintai dan diidam-idamkan semua wanita akhirnya terwujud.
Hal itu dijadikan kesempatan oleh Wang Haoxuan untuk membuat gadis itu lengah.
Suatu pagi, saat dia sengaja menginap di rumah ayahnya, Haoxuan berusaha mencari bukti.
Dengan meminta kerjasama ayahnya, dia berusaha menemukan cara untuk membongkar apa yang disembunyikan gadis itu selama ini.
Selama sarapan pagi, Tn. Huang menahan Alina di ruang makan, mengajaknya bicara panjang lebar.
Sementara Wang Haoxuan bergegas menyelinap ke kamar gadis itu.
Tanpa banyak halangan dia melihat ponsel Alina yang tergeletak di meja nakas. Berbekal password yang sudah dia dapatkan dengan susah payah, akhirnya dia bisa membuka kunci ponsel.
Sambil menahan debaran dadanya dia terus memeriksa isi ponsel mencari-cari apa yang dia harapkan. Sampai akhirnya dia menemukan apa yang dicarinya.
“Got it! Terima nasibmu, calon kakak iparku,” Haoxuan menyeringai senang dan mengirimkan sesuatu yang diinginkannya melalui bluetooth.
Setelah menunggu beberapa saat, dia kembali meletakkan ponsel dengan posisi sama seperti semula setelah menghapus history.
Dengan melenggang puas dia menuruni tangga dan menuju ruang makan, sudut matanya melihat ayahnya yang melirik. Dia pun mengangguk samar dan memberi tanda jempol tanpa terlihat Alina.
“Darimana saja kau, Haoxuan? Sepertinya tidak mau makan pagi bersama denganku,” cetus Alina. “Jangan lupa, sebentar lagi aku akan menjadi kakak iparmu,” imbuhnya percaya diri.
“Belum terjadi, masih banyak kemungkinan kau tidak jadi menikahi kakakku,” dengus Haoxuan sebal, tangannya menarik salah satu kursi dan menghempaskan pantat sedikit kasar.
“Jangan bermimpi. Persiapannya sudah jelas. Tidak lama lagi aku akan pindah ke kediaman Wang,” Alina menukas sinis.
Wang Haoxuan hanya memutar bola mata dan mulai mengambil sarapan.
“Kenapa kau tidak naik saja, Alina. Lebih baik kau persiapkan dirimu sendiri,” Tn. Huang menengahi.
Alina mendengus keras lantas beranjak bangkit dan berlalu dari ruang makan.
Tuan Huang mengalihkan pandangan pada anaknya. Sedikit mencondongkan tubuhnya ke depan.
“Bagaimana? Kau mendapatkannya?” suaranya sedikit berbisik.
“Tentu saja. Apa yang tidak bisa diselesaikan olehku?” seringai Haoxuan terlihat menyebalkan.
Tuan Huang terkekeh melihat kepercayaan diri anaknya.
“Memangnya kapan kalian merencanakan semuanya?”
“Kakakku sudah sangat detail dengan semua rencananya. Pada harinya nanti dia akan terbebas dari semua tuduhan,” Haoxuan dengan santai menyantap sarapan yang mendadak terasa nikmat.
“Aku harap semuanya lancar,” Tn. Huang menepuk bahu anaknya.
Haoxuan bergumam dan sedikit manggut sambil kembali meneruskan makan pagi.
Di kamarnya, Alina duduk santai di sofa single yang menghadap jendela. Dia membuka-buka ponsel dan kembali melihat videonya bersama Wang Yibo.
Senyumnya sedikit masam melihat video itu, tapi akhirnya melebar mengingat usahanya tidak sia-sia. Bayangannya kembali pada saat dia memutuskan pergi ke Beijing menyusul bos muda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓛𝓸𝓿𝓮 𝓑𝓮𝓽𝔀𝓮𝓮𝓷 𝓣𝓱𝓮 𝓛𝓲𝓷𝓮𝓼 [𝓢𝓮𝓪𝓼𝓸𝓷 2][ᴇɴᴅ]
Romance𝑺𝒆𝒒𝒖𝒆𝒍 𝒇𝒓𝒐𝒎 𝑳𝒐𝒗𝒆 𝒊𝒔 𝑰𝒎𝒑𝒍𝒊𝒆𝒅 𝒃𝒚 𝑨𝑹 𝒀𝒊𝒛𝒉𝒂𝒏 Naik turunnya kisah Wang Yibo dan Xiao Zhan, kesalahpahaman dan kepercayaan yang diuji. Xiao Zhan harus menerima kenyataan bahwa dirinya mencintai orang lain disaat terpisah d...