💕 Happy Reading 💕
🌿🌿🌿
Wang Yibo terhenyak dan menatap nanar pada adiknya. Merasa tertohok mendapat perkataan yang tepat mengenai hatinya. Walaupun dia tetap pada keyakinannya bahwa dia juga korban dari semua peristiwa itu.
“Aku tidak pernah melakukannya. Tapi dia percaya begitu saja dan mencari kehangatan dalam pelukan orang lain. Dia tidak bisa menahan diri, dengan mudahnya menyerah pada belaian pemuda sialan itu.”
Wang Haoxuan menatap kakaknya semakin garang dan sinis.
“Kalau kau memandang Xiao Zhan begitu rendah lalu kenapa begitu menginginkan dia kembali? Untuk apa? Untuk memuaskan nafsumu?”
“Kendalikan kata-katamu, Haoxuan.”
“Kau yang harus mengendalikan diri!” sembur Haoxuan emosi.
Dia bangkit berdiri, berjalan mondar mandir dan menunjuk kekacauan yang dibuat kakaknya.
“Ini yang kau lakukan setiap hari? Menghancurkan semua karena fantasi yang kau buat sendiri?! Dimana pikiran sehatmu? Kau selalu hilang kendali setiap bermasalah dengan Xiao Zhan!”
Haoxuan memandangi kakaknya yang terdiam, kedua tangan itu kembali menyangga kepala.
“Aku tahu kau juga sebenarnya menyadari akar dari permasalahan ini dan sekarang kau melemparkan kesalahan pada mereka. Mereka bisa bersama karena kau sendiri yang memberikan kesempatan. Siapa yang bisa menghalangi perasaan yang tumbuh disaat keduanya selalu bersama?” ia sedikit merendahkan suaranya.
Beberapa saat masih berdiri menyaksikan kondisi kakaknya yang masih tertunduk, lantas kembali menempati kursi sofa sebelumnya. Kembali berbicara lebih lunak dari sebelumnya.
“Kau harus tahu, Xiao Zhan selalu mencintaimu. Bahkan aku yakin setelah semua ini dia masih sangat mencintaimu. Tapi dia juga tidak bisa meninggalkan kekasihnya begitu saja. Kalau bukan karena pemuda itu yang selalu menemaninya, kau pikir Xiao Zhan bisa menghadapi semuanya? Setiap orang selalu butuh seseorang, Ge. Bahkan kau pun tidak bisa menyelesaikan semua masalah seorang diri.”
Wang Haoxuan memperhatikan bahu kakaknya sedikit bergetar, pelan jari itu mengusap sudut mata.
Dia tahu kakaknya sedang diliputi kepedihan dan kekosongan karena kekecewaannya pada Xiao Zhan. Mengetahui kalau pemuda manis itu ternyata lebih memilih tetap bersama Yangyang dibanding kembali padanya.
“Semuanya memang tidak bisa selalu sesuai harapan dan keinginan, kenyataan akan jauh lebih menyakitkan. Yang penting sekarang dia sudah mengetahui semuanya terlepas dia mau kembali atau tidak. Kenapa tidak kau lihat sisi baiknya? Selama Xiao Zhan bahagia, tidak perlu mempermasalahkan dia bersama siapa.”
Wang Yibo mengangkat wajah, perlahan mengusap sedikit tetesan air yang masih mengalir di pipinya.
“Aku tidak sanggup, Haoxuan. Hidupku hanya sebuah kekosongan tanpa dirinya.”
Terdengar helaan nafas Haoxuan yang menyerah melihat kekeraskepalaan kakaknya.
“Kenapa kau tidak mencoba berdamai dengan mereka? Lepaskan egomu, Ge. Mendekati Xiao Zhan dengan cara kasar akan semakin menjauhkannya darimu. Bukankah dulu kau mendapatkan Xiao Zhan karena memberikannya perhatian? Lakukan saja seperti awal kau mendekatinya dan jangan pernah memusuhi kekasihnya, itu akan membuatnya sakit hati.”
Wang Yibo memandang adiknya tidak setuju.
“Aku tahu itu tidak mudah,” Haoxuan segera menyela lagi sebelum keluar protesan keras dari mulut kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓛𝓸𝓿𝓮 𝓑𝓮𝓽𝔀𝓮𝓮𝓷 𝓣𝓱𝓮 𝓛𝓲𝓷𝓮𝓼 [𝓢𝓮𝓪𝓼𝓸𝓷 2][ᴇɴᴅ]
Romance𝑺𝒆𝒒𝒖𝒆𝒍 𝒇𝒓𝒐𝒎 𝑳𝒐𝒗𝒆 𝒊𝒔 𝑰𝒎𝒑𝒍𝒊𝒆𝒅 𝒃𝒚 𝑨𝑹 𝒀𝒊𝒛𝒉𝒂𝒏 Naik turunnya kisah Wang Yibo dan Xiao Zhan, kesalahpahaman dan kepercayaan yang diuji. Xiao Zhan harus menerima kenyataan bahwa dirinya mencintai orang lain disaat terpisah d...