Implied 2 ~ 10

615 84 10
                                    

💕 Happy Reading 💕

🌿🌿🌿

Selama ditinggal kekasihnya ke Beijing, kehidupan Xiao Zhan berjalan seperti biasa. Dia tetap mengikuti syuting iklan, kegiatan amal, pemotretan dan sekali-kali bertemu Yangyang. Mereka pun kembali dekat seperti sebelumnya.

Hari ketiga semenjak Wang Yibo pergi, Xiao Zhan kembali menerima ajakan Yangyang untuk makan malam.

Sore hari setelah selesai menyelesaikan interview dengan pihak Scarlet Corp. Xiao Zhan seperti biasa bersama managernya mendatangi toko kue.

"Kau yakin akan pulang sendiri?" Wang Zhuocheng bertanya ketika mereka tiba di depan toko. Kepalanya menoleh ke arah jok belakang.

"Yangyang bilang mau menjemputku," sahut Xiao Zhan.

Wang Zhuocheng mendelikkan mata.

"Kalian benar-benar bermain api," desisnya, tak percaya.

"Siapa maksudmu? Kami hanya berteman, dia sudah tahu kalau aku hanya mencintai bosmu," Zhan balas mendelik.

"Kau tidak menyukai dia?"

"Kenapa dengan kalian? Semuanya tidak ada yang percaya padaku.." ujar Xiao Zhan sedikit kesal.

"Bukan begitu -- "

"Sudahlah. Aku tidak mau membahasnya," Xiao Zhan memotong ucapan Zhuocheng.

Dia pun turun dengan muka masam.

Wang Zhuocheng hanya menggelengkan kepala. Lalu kembali melajukan mobil meninggalkan pelataran toko kue.

Sean Red Cake.

Setelah di dalam, Xiao Zhan memesan secangkir Cappuccino, berusaha menghirup aroma menenangkan yang menguar dari kepulan kopi panas. Duduk santai memperhatikan suasana tokonya.

Hampir dua puluh menit dia menikmati kesendirian, sampai melihat sosok tampan yang ditunggunya memasuki pintu kaca.

Yangyang melangkah menghampiri seraya mengulas senyum manis.

"Lama menungguku?" dia menarik kursi di depan Xiao Zhan.

"Cukup untuk menghabiskan satu cangkir kopi," Zhan memperlihatkan cangkirnya yang mulai kosong.

"Maaf.. Aku dipaksa menghadiri acara promo dan potong kue. Diam-diam kabur untuk menemuimu," ujar Yangyang.

"Lebih baik aku makan bersamamu," lanjutnya diiringi kerlingan menggoda.

Xiao Zhan terkekeh pelan. Dia pun menyeruput sisa kopi, kemudian beranjak bangkit.

"Aku akan membawa beberapa potong kue untukmu," Zhan berlalu mendekati counter dan memasukkan lima jenis kue ke dalam kotak.

Lima menit kemudian dia menarik Yangyang keluar dari tokonya.

Malam yang cerah, keduanya bercengkerama dan berbincang, menikmati makan di sebuah restoran khas makanan Cina.

Mansion Huang.

Sementara itu, Wang Haoxuan selama kakaknya di Beijing, berniat kembali ke kediaman Wang menemani Xiao Zhan.

"Kau tidak akan tinggal disini lagi?" tuan Huang seolah keberatan anaknya pergi.

Wang Haoxuan menyodorkan tas pakaian pada Vin yang menjemputnya. Asisten itu segera berlalu memasuki mobil.

"Aku tidak bisa selamanya tinggal disini," sahut Haoxuan.

"Kau meninggalkan ayahmu sendirian? Bahkan sampai detik ini kau belum memanggil 'ayah'.." desah tuan Huang dengan nada sedih.

𝓛𝓸𝓿𝓮 𝓑𝓮𝓽𝔀𝓮𝓮𝓷 𝓣𝓱𝓮 𝓛𝓲𝓷𝓮𝓼 [𝓢𝓮𝓪𝓼𝓸𝓷 2][ᴇɴᴅ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang