💕 Happy Reading 💕
🌿🌿🌿
Kedua orang di atap gedung itu saling berhadapan dalam jarak lima meter.
Xiao Zhan pelan-pelan mendekat, kedua tangannya terangkat seperti orang menyerah.
“Jangan berbuat gila, Lusy. Apa kau tidak menghargai hidupmu sendiri?” Zhan berusaha mengulur waktu. Mengajak gadis itu bicara dan melunakkan suaranya.
Lusy tersenyum miris. Makin menekan sisi pisau ke lehernya.
“Hidupku sudah tidak berarti setelah kau merebut semuanya, Xiao Zhan. Kaulah yang membuatku menjadi seperti sekarang. Awalnya semuanya adalah milikku, kau mengambilnya tanpa menyisakan sedikitpun untukku,” ujarnya getir.
“Semua sudah ada yang mengatur, Lusy. Aku pun tidak tahu akan bertemu dengan siapa dan bagaimana. Kau masih punya segalanya, kau mempunyai keluarga. Kenapa menyia-nyiakan hidupmu hanya demi cinta yang belum tentu bisa membahagiakanmu.”
Xiao Zhan terus melangkah, semakin mendekati gadis itu yang terlihat tertawa dengan aliran airmata. Sorot matanya begitu putus asa.
“Kau hanya mencoba menghiburku, Xiao Zhan. Tapi kata-katamu sangat menyindirku, karena kau lah yang mendapatkan cinta yang bertahun-tahun aku simpan untuknya. Dia memutuskan hubungan yang sudah terjalin sekian tahun hanya untuk membelamu.”
Lusy melihat Xiao Zhan semakin mendekat dan tersenyum miring.
“Ayo! Dekati aku! Dan kau akan benar-benar menjadi orang yang menyebabkan kematianku!”
Dia melangkah mundur dan hanya tinggal selangkah lagi dari tepian atap gedung.
“Berhenti, Lusy! Jangan lakukan itu!”
Xiao Zhan berhenti melangkah, memutar otaknya untuk menghentikan tindakan gadis itu.
Di bawah gedung, Yangyang tergesa keluar setelah memarkirkan mobil. Dia menatap berkeliling dan mendongakkan kepala menatap ketinggian gedung. Samar dia melihat sosok perempuan berdiri di tepi atap. Darahnya langsung berdesir.
“Tidak.. Zhan?”
Dia berlari mendorong pintu, menaiki tangga ke arah atap gedung. Sejenak berhenti di pertengahan dan mengatur nafas. Lalu kembali menaiki tangga satu demi satu dengan perasaan takut dan khawatir.
Sementara di atas, Xiao Zhan masih berusaha mengulur waktu.
“Kita bisa bicarakan baik-baik. Jangan berpikiran pendek. Apa kau pikir masalah akan selesai dengan kematianmu? Pikirkan ayahmu, dia akan sedih dan terluka. Perbuatanmu hanya mencoreng namanya, Lusy,” Zhan menatap berkeliling. Mencari sesuatu yang bisa membuat gadis itu menjatuhkan pisaunya.
“Jangan pikir aku akan termakan omonganmu. Kau hanya ingin melindungi dirimu sendiri. Aku sudah tidak bisa lagi hidup dengan tenang. Sepupuku sendiri melaporkanku pada polisi, membuatku hidup dalam pelarian. Kau pikir aku masih ingin menjalani hidup seperti ini?”
Gadis itu kembali tersenyum miring, sementara airmatanya masih terus mengalir. Dia memundurkan langkah kakinya.
“Aku akan melepas kehidupan pahitku tapi aku juga tidak pergi sendiri. Kau harus menemaniku, Xiao Zhan.”
Lusy melangkahkan kakinya ke belakang.
“Tidak! Lusy!!”
Zhan melangkah lebar mendekati gadis itu.
Disaat yang sama, Yangyang tiba di atap gedung. Matanya membelalak melihat Xiao Zhan mendekati gadis yang menggerakkan pisaunya ke depan hendak melukai tangan Xiao Zhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓛𝓸𝓿𝓮 𝓑𝓮𝓽𝔀𝓮𝓮𝓷 𝓣𝓱𝓮 𝓛𝓲𝓷𝓮𝓼 [𝓢𝓮𝓪𝓼𝓸𝓷 2][ᴇɴᴅ]
Romance𝑺𝒆𝒒𝒖𝒆𝒍 𝒇𝒓𝒐𝒎 𝑳𝒐𝒗𝒆 𝒊𝒔 𝑰𝒎𝒑𝒍𝒊𝒆𝒅 𝒃𝒚 𝑨𝑹 𝒀𝒊𝒛𝒉𝒂𝒏 Naik turunnya kisah Wang Yibo dan Xiao Zhan, kesalahpahaman dan kepercayaan yang diuji. Xiao Zhan harus menerima kenyataan bahwa dirinya mencintai orang lain disaat terpisah d...