Implied 2 ~ 22

727 86 95
                                    

💕 Happy Reading 💕

🌿🌿🌿

Diantara butiran salju yang semakin tebal menutupi jalanan.

Xiao Zhan berjalan tanpa memakai pelindung. Melewati sore yang kelabu itu dengan menelusuri jejak yang pernah membekas. Kedua lengannya ia masukkan ke dalam saku mantel yang dilengkapi hoodie bulu tebal.

Berjalan menyusuri sepanjang People Square, memandang orang-orang yang berlalu menembus hujan salju seperti dirinya. Garis bibirnya membentuk senyuman miris melihat beberapa pasangan yang berjalan beriringan.

Sejenak dia berhenti di depan jendela salah satu toko dan menatap ke seberang, ke sebuah taman yang pernah dia datangi waktu menjemput Yangyang. Tempat pemuda yang sekarang berstatus kekasihnya itu melakukan syuting.

Sekilas senyumnya mengembang walaupun samar.

Perkataan Wang Haoxuan di apartemen saat itu memang sangat mengenai hatinya. Dia sadar selama ini memang menyimpan rasa pada pemuda itu, teringat saat melihat adegannya bersama lawan main perempuan di depan matanya.

Entah kenapa ada sedikit tidak suka melihat adegan saat itu. Dia tidak rela melihat pemuda itu bermesraan dengan orang lain. Selama ini dia berusaha menepis dan menyangkal perasaannya, karena rasa cintanya tetap lebih besar pada Wang Yibo.

Tapi saat ini, saat semuanya sudah berakhir. Dia benar-benar membuka hatinya dan kembali menumbuhkan rasa yang dia sembunyikan dengan baik. Disaat dirinya dalam keadaan rapuh dan terpuruk, pemuda itu  selalu ada tanpa mempedulikan perasaannya sendiri.

Sekarang, saat dirinya jauh, perasaan itu semakin kuat. Dia merasakan kerinduan yang tidak terduga padanya. Terbiasa dengan kehadirannya, perhatian dan pengertiannya. Lima hari tidak melihatnya, dia merasakan kekosongan di dalam hati.

Xiao Zhan tersadar dari lamunan saat tubuhnya tidak sengaja tertabrak orang lain yang berjalan terburu-buru. Dia mengangguk samar menanggapi permintaan maaf sosok yang membentur bahunya.

Sesaat Xiao Zhan menghembuskan nafas. Lalu kembali setengah berlari menembus butiran salju, menghampiri mobilnya yang terparkir di pelataran sebuah gedung.

Satu jam kemudian.

Apartemen Sunshine Garden.

Xiao Zhan membuka pintu apartemen dan menyiapkan diri untuk kembali disambut dengan keheningan. Dia membuka mantel setelah menepuk rambutnya yang sedikit basah.

Saat melepas sepatu dia mendengar suara pintu terbuka.

Zhan berpaling dan melihat Yangyang keluar dari kamar dalam setelan santai, rambut basah dan tersenyum hangat padanya.

“Yangyang? Kau sudah datang?” ujarnya sedikit kaget. Merasakan hatinya berdesir menyadari kerinduan yang ia rasakan.

“Aku merindukanmu,” sahut Yangyang.

Xiao Zhan berjalan mendekat dan menerima pelukan hangat pemuda itu. Aroma segar menguar dari tubuhnya.

“Kau merindukanku?” Yangyang berbisik lembut di telinga Xiao Zhan yang terasa dingin.

“Emm..” Zhan mengangguk samar.

“Kenapa kau begitu dingin?” Yangyang melepaskan rengkuhannya dan meremas jemari Xiao Zhan.

“Kau berjalan menembus hujan salju?” suaranya terdengar khawatir.

Lantas menariknya duduk di sofa panjang ruang tengah. Menggosok kedua tangan Xiao Zhan dan mencium jemari dingin itu dengan lembut.

𝓛𝓸𝓿𝓮 𝓑𝓮𝓽𝔀𝓮𝓮𝓷 𝓣𝓱𝓮 𝓛𝓲𝓷𝓮𝓼 [𝓢𝓮𝓪𝓼𝓸𝓷 2][ᴇɴᴅ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang