👑 Spionase 👑

327 29 0
                                    

Ost. Jungkook (BTS) || Still With You

Ramaikan part ini, Guys😍😍

Jangan lupa vote dan komen😘

Jangan lupa vote dan komen😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍉🍉

"Tadi itu siapa, Bang?" tanyaku pada Bang Satya saat kami sampai di parkiran.

"Itu dosen pembimbing gue."

Anjir! Semangatku untuk masuk ke ITB tiba-tiba semakin menggebu-gebu. Bisa-bisa aku tak mau lulus jika dosennya seperti itu. Aku mengulum bibir menahan senyum saat kembali teringat kejadian tadi.

Memalukkan, tapi aku suka!

"Woy! Mau pulang kagak lo? Gue tinggal nih, ya!"

"Eh- jangan lah, gue pulang naik apa kalok lo tinggalin?"

"Bukan urusan gue. Lagian lo ngapain bengong di situ, bukannya buruan naik," omelnya lantaran melihatku yang hanya berdiri diam di samping motornya.

Aku segera menaiki motor, Bang Satya lantas menghidupkan mesin motornya dan melaju meninggalkan area kampus.

Motor cb milik Bang Satya melaju membelah jalanan kota Bandung yang lumayan lengang sore ini. Beberapa kali kami harus berhenti lantaran bertemu lampu merah.

Seraya menunggu lampu hijau kembali menyala, mataku berkeliling menatap kegiatan para pengguna jalan yang beragam. Sampai sebuah mobil BMW keluaran terbaru berhenti tepat di sampingku.

Aku terperanjat, bukan karena mobil mewah itu. Melainkan karena seseorang yang duduk di jok pengemudi. Perlahan dia menoleh ke arahku. Ia membuka kacamatanya lantas menatapku tajam.

Bukannya takut, aku justru semakin penasaran dengan lelaki rupawan bak jiplakan Cha Eun-Woo itu. Kami masih saling bertatapan. Aku menatapnya penuh kehangatan dan cinta, sementara ia menatapku dengan tatapan tajam, jijik, atau apalah itu.

Manik kami terputus ketika Bang Satya mulai menjalankan motornya.

Tiga puluh menit perjalanan akhirnya kami sampai di rumah. Senja telah tenggelam berganti dengan malam yang gelap. Aku segera masuk ke dalam rumah, sementara Bang Satya memasukkan motornya ke dalam garasi.

Kuputar knop pintu bercat abu itu. "Assalamualaikum, Ayah, Bunda!"

"Wallaikumsalam," sahut Bunda dari dalam.

Aku kembali menutup pintu lalu menghampiri Bunda yang tengah sibuk di dapur. Mengambil tangannya lantas mengecup punggung tangan yang mulai keriput termakan usia.

"Kenapa baru pulang?" tanya Bunda dengan raut khawatir seorang ibu.

"Abang tuh, pakek ada yang ketinggalan di kampus. Jadi, balik lagi deh." Aku mengadu.

The Secret Marriage (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang