👑 Salah Paham 👑

353 35 1
                                    

Ost. Bruno Mars || It Will Rain

 Bruno Mars || It Will Rain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍉🍉

Lampu ruangan yang temaram serta akses cahaya yang tertutup membuat suasana semakin menakutkan. Tak hentinya aku menggigiti kuku jariku hingga tak terasa jariku terluka karenanya. Tubuhku gemetar, jantungku tak lagi dapat aku kontrol.

Sesosok tubuh tegap berjalan pelan ke arahku yang terduduk lemas di atas sofa. Matanya menatapku tajam. Langkahnya mendekat. Aku merasa seluruh udara diserap habis olehnya yang membuat dadaku terasa begitu sesak.

Kepalaku tertunduk, jemariku yang sedikit berdarah saling bertaut. Rasa takut begitu menusuk ulu hatiku. Ia berdiri begitu angkuh di depanku.

Jari telunjuknya terulur menyentuh daguku, perlahan tapi pasti ia mengangkat wajahku. Lagi.
Lagi-lagi aku terpesona dengan manik matanya. Wajahnya yang hanya berjarak beberapa senti dari wajahku, tampak terpahat begitu sempurna. Sepertinya Tuhan sedang dalam mood bahagia saat menciptakannya.

Bibirku kelu hanya untuk bertanya 'apa yang ingin Bapak lakukan?'. Matanya yang jernih menatapku tajam seakan sedang mengulitiku saat itu juga. Glup. Entah sudah berapa kali aku menelan saliva.

"Untuk pertama dan terakhir kalinya saya peringatkan, jangan pernah ganggu kehidupan saya. Sekali lagi saya melihat kamu mengikuti saya, saya pastikan karir kamu sebagai selebgram akan hancur," ancamnya. Terdapat kesungguhan dalam setiap kata-katanya.

Aku bergeming, mataku tak bisa berkedip sedikit pun. Bahkan paru-paruku seperti kehilangan fungsinya untuk memompa udara.

"Bapak tahu saya seorang selebgram?" Pertanyaan konyol itu meluncur begitu saja dari bibirku.

Entah apa yang aku pikirkan.  Tapi, pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulutku.

"Adelina Putri Ningrum, selebgram dan tiktokers yang terkenal baru-baru ini, bukan?" tanyanya.

Aku mengangguk cepat. Seulas senyum terpampang di bibirku. Rona wajahku berubah memerah.

"Bahkan Bapak sudah hafal nama lengkap saya, apa itu artinya Bapak sudah siap menjadi ayah dari anak-anak saya?" tanyaku tersenyum malu-malu.

Pak Al nampak terkejut dengan apa yang kutanyakan. Ia melepas telunjuknya dari daguku lantas duduk di sofa tepat di hadapanku.

"Ekhem!" Dia berdehem untuk menutupi kalau ia sedang salah tingkah. Justru dengan begitu dia malah terlihat sangat imut.

"Bahkan tukang parkir di kampus pun tahu siapa kamu. Apa ia juga calon ayah dari anak-anakmu?"

Senyumku lenyap berganti dengan bibiriku yang telah mengerucut. Aku menatapnya sebal, bagaimana dia bisa berpikir begitu? Dasar gak peka!

"Saya minta kamu jangan ganggu saya lagi. Dan sekarang kamu sudah boleh pergi dari rumah saya." Tangannya mengarah ke pintu keluar.

Mataku membulat. " Gak mau!" tolakku.

The Secret Marriage (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang