[Book II] Menerima Uang Dari 'Suami Kaya' Untuk Memperpanjang Hidup

Bab 315

Gu Wushuang tersenyum manis dan tidak sabar untuk menundukkan kepalanya dan membaca pujian dari semua orang.

[Gu Wushuang: Hadiah dari Cheng Gege, aku sangat tersentuh ~]

Dia kemudian memposting foto dirinya mengenakan tiara dengan mata memerah.

Dia memperluas gambar itu dan lebih menghargainya.

Lalu dia pergi membaca komentar.

Hanya dengan satu pandangan, dia sangat terkejut hingga dia mulai menangis.

[Zhou Mi: Eh, @Wushuang.  Bisakah kamu bertanya kepadanya apakah dia tahu siapa yang membeli pakaian yang dikenakan Ratu Elizabeth dengan harga tertinggi dalam sejarah?]

[2333: @Wushuang, Huo Wencheng-mu sangat bagus!  Tapi pria rahasia itu juga sangat luar biasa.  Mahkota Ratu Elizabeth itu memiliki lebih dari 1.000 berlian di atasnya.  Itu tiga kali lipat dari milikmu!  Plus, milikmu adalah mutiara.  Yang itu punya 12 berlian raksasa!  Aku pikir total berat berlian itu adalah 5 kali lipat dari berat milik mu!]

[Li Yiru: @Wushuang.  Hoho.  Mahkota itu dikabarkan bernilai lebih dari 80 juta yuan.  Aiya, kalau ditambah pajak dan biaya transaksi, pasti biayanya di atas 100 juta.  Harga mahkota mu kurang dari 20 juta, bukan?]

Gu Wushuang, "!"

Gu Wushuang hampir mematahkan tiara di tangannya!

***

Gu Shishi kembali fokus pada pekerjaannya.

Dia menyadari bahwa tugasnya sangat menantang.

Bos Huo mulai bekerja lembur dan pulang terlambat lagi.

Kata Siyi, mungkin bos ingin mengurus semua pekerjaan sekaligus sehingga dia bisa memiliki lebih banyak waktu untuk dihabiskan dengannya nanti.

Sambil tersipu, Gu Shishi tidak punya pilihan selain meletakkan tugasnya di belakang untuk saat ini.

Sepertinya ada banyak yang bisa dia lakukan ketika pemeran utama pria tidak ada.

Dia melanjutkan kehidupan sehari-harinya dengan menggambar dan pergi ke kelas.

Mengajar siswa tingkat pemula juga merupakan kesempatan baginya untuk belajar.

Setelah menjelaskan itu beberapa kali, dia menyadari bahwa pemahamannya tentang dasar-dasar telah meningkat lebih tinggi.

Jika pengalamannya selama lebih dari 10 tahun memungkinkan kuas catnya mengalir dengan lancar, maka sekarang, dia telah benar-benar memahami semuanya dan setiap sapuannya bersih dan tepat.

Meluruskan pengetahuannya tentang seni tradisional telah membuatnya tenang.  Dia merasa bahwa dia berada di terobosan lain.

Hanya tinggal 7 hari tersisa untuk pernikahan.

Dia mulai merencanakan perencana di malam hari.

Jam berapa dia harus bangun pada hari pernikahan;  gaun apa yang harus dia pakai;  jam berapa penata rias akan datang; jam berapa mereka akan menyambut tamu;  kapan perjamuan dimulai.

Jam berapa penerbangan sehari sebelumnya...

Dia mencatat semua itu.

“Mie… kopi… tisu…”

Saat dia merencanakan dan merencanakan, dia secara refleks mulai merencanakan hari-harinya setelah pernikahan.

Dia mulai merencanakan interaksi mereka yang diminta oleh sistem dengan membuat sketsa mereka di kalender.

Dia memberi tanda tanya di sebelah tanggal di kalender.

Belum ada tanggal yang ditetapkan.

Apa yang bisa dia lakukan ?!

Gu Shishi membuang penanya dan berguling ke tempat tidur.

Dia menjambak dan mengacak-acak rambutnya.

Dia tidak tahu bagaimana dia akan menyelesaikan tugas gila ini!

Itu sangat memalukan!

Gu Shishi menggulung dirinya ke dalam selimut, mematikan lampu, dan memutuskan untuk pergi tidur.

Tidur lebih awal baik untuk kulit.

Dia tentu tidak ingin ada lingkaran hitam di bawah matanya pada hari pernikahannya.

Mmm ~

Sementara Gu Shishi tertidur lelap, Huo Sishen di sisi lain menerima panggilan interogatif di dalam mobil dalam perjalanan kembali ke mansion.

Itu adalah telepon dari Gu Jiangxin - ayah mertuanya dan ayah kandung Gu Shishi.

"Lucu! Saya bahkan tidak tahu bahwa putri saya akan segera menikah. Saya hanya melihat undangan di WeChat orang lain!"

Gu Jiangxin sama sekali tidak terdengar senang.

Siyi, yang duduk di kursi penumpang, menoleh dengan canggung.  "Tuan Gu, harap tenang…”

Gu Jiangxin bahkan tidak memanggil Huo Sishen tetapi malah memanggil Siyi.

Telepon dia!

Saya tidak bisa tetap tenang!

Siyi menoleh dan melihat hawa dingin yang sangat dingin di Huo Sishen.  Dia tampak lebih serius dari biasanya.

Gu Jiangxin sangat keras dan Huo Sishen bisa mendengarnya dengan jelas dari kursi belakang.

Dia tidak berniat mengambil telepon darinya.

Siyi mendekatkan telepon padanya.

"Menurutku tidak perlu seseorang yang tidak muncul di upacara pertunangan perlu hadir di pesta pernikahan," kata Huo Sishen tanpa ekspresi, seolah-olah dia sedang berbicara dengan orang asing daripada ayah mertuanya. 

“Huo Sishen, sikap seperti apa itu?  Saya membiarkan putri saya menikahimu karena janji antara kakekmu dan keluarga Gu!  Beraninya kau, salah satu generasi yang lebih muda, berbicara seperti itu?!”

Jelas bahwa Gu Jiangxin sangat marah.

“Gu Shishi adalah putri saya!  Sebagai calon suaminya, kau bahkan tidak mengirim undangan ke keluarga Gu?  Apakah kamu tidak mengerti apa itu kesopanan ?!  Apakah kamu tidak punya malu ?!”

Huo Sishen mengakhiri percakapan dengan satu kata, "Tidak."

Kemudian dia mengangkat tangannya dan memberi isyarat kepada Siyi untuk menutup telepon.

Lulu : Huo Sishen savage sekali, terbaik!!(✧Д✧)