Bughhh!
Ah, Gadis itu hanya mendengar pukulan saja, bahkan ia tertawa kecil seperti kehilangan akal, Karena mabuk berat yang tak tertahankan, Rasya pun pingsan. Samar-samar, ia melihat seorang lelaki mendekatinya dan terus mendekatinya hingga lelaki itu menggendongnya.
Karena keributan yang ricuh, seketika musik di club tersebut di hentikan. Yah, orang-orang sedikit berbisik dan menuju ke tempat ramai itu. Karena penasaran, Lana pun langsung menuju ke tempat itu.
"Gland! apa yang kau lakukan di sini?! Apa yang terjadi pada Rasya?!" Sedikit terkejut dan khawatir pada Rasya yang tengah terbaring di pelukan Gland.
Begitu pula pada Edrick dan juga Freya, mereka lantas mendatangi tempat yang ramai itu.
"Rasya! Apa yang terjadi padanya?" Seketika Edrick langsung mengambil Rasya dari pelukan Gland.
"Haahh, Edrick. Mengapa, haah ... di sini sangat panas? A-aku, mmh ..., " racau Rasya dengan butiran-butiran keringat di keningnya. Bahkan, Gadis itu sedikit tertawa yang tak jelas.
Yah, kini aksi mereka hanya jadi tontonan orang-orang semata wayang. Tanpa menunggu lama, Edrick menggendong Rasya dengan bridel style dan berniat untuk pergi dari club ini.
Namun, tangan Gland menghentikan tujuan Edrick. "Apa kau benar-benar mengganggap dia sebagai anak dari temanmu?"
Yah, Edrick sedikit terdiam dan menunduk seraya menatap wajah gadis yang berada di dadanya. Lantas, Edrick pergi begitu saja dan tak menghiraukan mata-mata yang tertuju padanya. Uh, semuanya begitu kacau.
Sementara itu, Lana hanya terdiam melihat kepergian Rasya sekaligus bingung mendengar ucapan dari Gland tadi.
"Kau! Bukankah katamu bekerja di suatu tempat hiburan malam?! Jadi aku sengaja tak memberi tahu Rasya, karena dia begitu polos dan akan bingung. Apa kau bekerja sebagai ...." Dengan menyipitkan matanya ke gadis yang berada di depannya itu.
"A-aku bukan bekerja sebagai wanita penghibur di night club ini. Tapi aku, bekerja sebagai pelayan penyedia minuman tamu dan kebetulan aku bertemu dengan pria yang membawa Rasya tadi"
Ah, kepala Lana tampak pening, situasi macam apa ini?! dan juga selama ini ia mengira bahwa, Freya bekerja sebagai wanita penghibur.
Lalu, Apa Rasya meminum obat perangsang? Mengapa Gland berkata aneh seperti tadi dan juga siapa pria yang menggendong Rasya?
Huh, terlalu banyak pertanyaan di benak Lana. Ia pun memutuskan untuk pergi begitu saja, biarlah esok hari yang menuntaskan jawaban yang ada di benaknya.
Bukan hanya Lana saja, Gland dan juga Freya sama bingungnya pada kejadian hari ini.
Sementara itu, di dalam perjalanan menuju pulang. Rasya seperti mabuk berat. Bukan hanya itu saja, ia bahkan seperti kepanasan padahal Edrick telah menaikkan AC nya.
"A-aku, tak tahan lagi. Mmhh, mengapa begitu panas? Rasanya aku ingin mati." Dengan memegang lehernya.
"Hey-hey, tenanglah Rasya."
Mengapa gadis kecilnya seperti ini? Jangan-jangan!
"Oh sit! Siapa yang menaruh di minumanmu obat perangsang?!"
Dengan sedikit melajukan mobilnya, pria itu pun langsung memarkirkan mobilnya dan menuju toko terdekat yang kebetulan sedikit sunyi.
Sesegera mungkin Edrick membeli air mineral untuk gadis yang tengah mabuk itu. Pria itu membuka pintu mobilnya dan sedikit menunduk. Lalu ia meminumkan air mineral ke mulut Rasya.
"Ngghh, Aku tak mau! Panas ... ini benar-benar Panas!" Dengan menyentuh dirinya sendiri dan itu cukup membuat Edrick tersentak.
"Ayolah Rasya! kau tidak boleh seperti ini. Ayahmu pasti akan marah padamu."
Edrick sedikit menumpahkan air ke tangannya berniat untuk memercikkan air ke wajahnya, tapi ...
"Ngghh ...." Berpaling pada pria di depannya.
Mengapa gadis kecilnya seperti ini? Ini tak bisa di biarkan! Bahkan, Pria itu memaksa Rasya minum lalu memercikkan air pada diri Gadis itu.
"Hey-hey! wake up girl!" Dengan memercikkan air ke wajahnya lagi dan berharap Gadis itu pulih dan sadar
"Aku ... Hahh ... tak mau! Aku membencimuh sangat membencimu." Gadis itu begitu susah untuk berbicara dan ia pun melanjutkan ucapannya, "kamu Pria ... haa ... brengsek!" Gadis itu bahkan menangis sejadi-jadinya dan berkali-kali mengucapkan dirinya 'mati'.
Tapi, seketika Gadis itu terdiam menatap dalam Edrick dan memegang wajah Pria yang di depannya itu, Gadis itu langsung melumat bibir manis Edrick!
Terkejut, tentu saja Edrick terkejut atas hal ini. Bahkan, ini sudah kedua kalinya, mereka berciuman. Ah tidak, samar-samar ia mengingat dirinya pernah mengecup dalam bibir Gadis ini saat mabuk menguasai dirinya.
Bisa di bilang, kondisi Rasya saat ini sangatlah menggiurkan. Apakah ini berlaku juga pada diri Edrick?
Yah tentu saja! karena ia juga seorang pria normal. Bahkan ia juga bergairah atas kondisi gadis kecilnya sekarang ini.
Uh, fuck it! Ia benar-benar tak dapat menahan nafsunya. Persetan dengan ini!
Pria itu langsung membalas ciuman itu, dan langsung melumat dalam Gadis di hadapannya itu. Edrick sedikit masuk ke dalam mobil dan tampak mendudukkan Rasya pada dirinya.
Tapi ... dari seberang jalan, tampak terlihat seorang wanita mengenakan mantel sampai lutut. Yah, wanita itu kebetulan keluar dari supermarket dan langsung menjatuhkan belanjaannya. Ia tampak mengepalkan tangannya, hingga kuku-kukunya mencengkeram bagian bawah kulitnya dan terlihat putih.
Wanita itu tak lain adalah Renata-kekasih Edrick yang berniat untuk memasakkan sesuatu untuk seseorang yang di cintainya itu.
Bukan hanya itu saja, Gland yang berniat mendatangi Rasya dengan motor besarnya itu, sama halnya terkejut melihat Edrick dan juga gadis yang di sukainya itu tampak saling melumat.
Oh, shit! Edrick pasti benar-benar gila. Yah, dia memang gila. Dia benar-benar tak bisa menahannya lagi.
Lantas, dengan nafsu yang kian memuncak, Edrick terus melumat dan melumatnya. Bahkan sesekali menyesapnya dengan kuat.
Bahkan, tangan kanannya itu pun terus memegang tengkuk Rasya seakan-akan, ia telah menguasai permainan ini.
Lelaki itu terus menekan kepala Rasya untuk memperdalam lumatannya. Perlahan-lahan, Edrick mulai menurunkan tangannya dengan menyusuri jenjang lehernya hingga tepat berada di atas gundukan daging yang kenyal milik Gadis Kecilnya itu.
Seketika, lelaki itu terhenti. "It's not good," gumamnya.
Yah, ini tidaklah baik, semua ini tidaklah baik. Seketika, Rasya tersenyum dan tertawa kecil dengan wajah yang kian memerah itu.
Gadis itu, lantas memegang kepala Edrick dan mulai mendekati wajah pria itu. Apakah gadis itu berniat menciumnya lagi?
Gadis itu mulai mendekati bibirnya ke telinga Edrick dan dengan deruan nafasnya yang begitu hangat, ia berbisik, "i wanna ... Hh ... touch you."
~TBC~

KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Girl [COMPLETED]
RomanceKawasan 18+ Terdapat beberapa unsur dewasa, kekerasan dan dilarang mengcopy paste cerita ini, murni hasil karya sendiri. Berbijaklah dalam membaca! Peringkat : #1 - terpopuler dari 260 cerita [ 6 Juli 2022] #1 - terbaik dari 5,47k cerita [ 18 Sep...