Bab 4 : My Gift

3.1K 116 15
                                    

~

Panas terik matahari, membasahi wajah rona si gadis manis ini. Yah, Rasya. Gadis itu tampak bersemangat berlarian menuju rumah yang baru saja ada penghuninya.

Kedua orang tua Rasya, membantu Edrick membersihkan rumah hingga menata kembali rumah yang ingin pria itu tempati. Hingga,

Bruk!

Yah, gadis itu tanpa sengaja menabrak Edrick. Lalu, pria itu menunduk dan tersenyum pada gadis itu.

"Hey, are you okay?" tanya Edrick pada gadis itu.

"Edrick, aku lelah. Bisakah kita membeli ice cream?"

Lantas, pria itu pun mengambil sesuatu dari dalam mobilnya. Yah, itu ice cream, tapi ada yang beda dengan bentuknya.

"Mm, Rasya. Kurasa ice creamnya sedikit mencair. Wait, aku akan membelikannya untukmu," dengan sedikit tergesa-gesa.

Rasya duduk santai, memakan ice cream yang sudah menjadi makanan terfavoritnya sembari melihat aktivitas Ayah, Ibunya, Edrick dan juga beberapa pelayan lainnya.

"Edrick-Edrick, apa kau lelah?" tanya Rasya

"Well, lumayan."

"Apa kau ingin Ice Creamku?"

"Apa boleh?" ucap Edrick

"Tentu saja boleh."

Lantas, Rasya pun menempelkan Ice Cream dihidung Edrick dengan sengaja. Rasya pun tertawa lepas yang diikuti tawa Edrick.

"Kau itu sangat menggemaskan." sembari mencubit kedua pipi Rasya.

"Apa aku boleh datang ke rumahmu kapan saja?" tanya Rasya

"Tentu saja kau boleh datang."

"Yeyy .... " gadis itu tersenyum dan memperlihatkan kedua giginya yang sangat menggemaskan.

***

Kini, Rasya pun menginjakkan umurnya yang ke 15 tahun, dan kedua orang tua Rasya tak lupa untuk memeriahkan acara ulang tahun Rasya, mereka sangat-sangat menyayangi Rasya.

"Mommy apa Edrick masih belum datang?" cemas Rasya

"Edrick pasti datang sayang kau tidak perlu cemas."

"Tapi Mommy acaranya sudah mau dimulai," dengan mata yang ingin sekali mengeluarkan airnya.

Brianna-Ibu dari gadis itu pun tampak menenangkan putrinya yang telah didandaninya secantik mungkin.

"Jangan cemas sayangku, Edrick pasti datang mungkin ... dia sedikit terlambat. Come on sayang kita tidak boleh mengecewakan tamu yang berdatangan, pasti Daddy menelepon Edrick untuk datang," ucap sang Ibu yang tampak menenangkan anak gadisnya dan dengan menggandeng tangan Rasya yang telah berbalut gaun yang sangat cantik.

 Come on sayang kita tidak boleh mengecewakan tamu yang berdatangan, pasti Daddy menelepon Edrick untuk datang," ucap sang Ibu yang tampak menenangkan anak gadisnya dan dengan menggandeng tangan Rasya yang telah berbalut gaun yang sangat cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kini, Rasya tampak sangat cantik dengan gaunnya itu dan ia pun, datang ke acaranya yang ditunggu-tunggu oleh tamu dan diselenggarakan secara Outdoor.

Mereka pun, merayakan acara ulang tahun Rasya yang ke 15 tahun, dan kini saatnya bagi Rasya meniup lilin kue ulang tahunnya itu dan berharap Edrick akan datang ke pestanya malam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka pun, merayakan acara ulang tahun Rasya yang ke 15 tahun, dan kini saatnya bagi Rasya meniup lilin kue ulang tahunnya itu dan berharap Edrick akan datang ke pestanya malam ini.

"Aku berharap Edrick akan datang."(batin Rasya)

"Mommy, Daddy. Apa Edrick belum datang?" tanya Rasya yang mulai khawatir karena ia benar-benar mengharapkan Edrick disini.

"Mm, Rasya. Mungkin Edrick tak bisa datang hari ini___" ucapan sang Ayah pun, lantas terpotong dengan kedatangan pria yang di tunggu oleh putri tercintanya.

"Kata siapa aku tak datang, David."

Rasya pun, langsung menoleh ke belakang dan menaruh pemotong kue itu lalu memeluk pria yang di nantinya.

"Akhirnya kau datang, Edrick." Yah, gadis itu memeluknya dengan erat. Well, ini adalah kebiasaan Rasya yang selalu memeluk Edrick.

"Maafkan aku Baby Girl, aku sedikit-telat. Oh iya, aku juga membawakanmu hadiah, tadaaa ...." Pria itupun membukakan hadiahnya yakni berupa kalung liontin yang berbalut butiran emas dan berlian, dan memakaikan langsung pada Rasya-Si Gadis kecil manisnya itu.

"Apa aku terlihat menawan?" ucap Rasya dengan sangat-sangat dan sangat gembira.

"You look very-very beautiful and charming, my Baby Girl."

"Kau harus berjanji padaku, tidak akan terlambat lagii." Dengan wajah yang cemberut pun Rasya terlihat sangat menggemaskan.

"Baiklahh, aku berjanjiiii ...." Dengan mencubit kedua pipi Rasya.

"Aaa, sakitt! ...."

Pria itupun melepaskan cubitan pada pipi Rasya yang menurutnya sangat menggemaskan dan kini Rasya pun memotong kuenya dan memberinya pada Edrick.

"Apa kau tidak memberikan kue juga pada Daddymu ini?" ketus David-sang ayah Rasya.

"Tidak, Daddy. Ini untuk Edrick dan aku akan menyuapi kue ini ke mulutnya."

Edrick pun membuka mulutnya dan merasakan tangan kecil itu menyuapinya, itu membuat Edrick cukup senang.

Kini Rasya pun menyuapi kue kedua untuk Ayah dan Ibunya.

Hari ini adalah hari yang paling menyenangkan sekaligus membahagiakan bagi Rasya.

***

Hoaamm

"Hoam ... ,ahh iyaa, aku harus cepat bersiap-siap."

Rasya pun pergi ke kamar mandi dan bersiap-siap memakai pakaian sekolah dan gadis itupun turun lalu menuju meja makan.

"Mom, Dad. Aku akan pergi ke rumah Edrick dan sarapan disana, aku sudah janji bahwa aku akan memasakkan sarapan untuknya," jelas Rasya dengan larinya yang tergesa-gesa.

"Baiklah sayang __" teriak sang Ibu yang tengah membaca berkas bersama suaminya-Ayah Rasya.

Akhirnya, gadis itupun sampai di rumah Edrick karena rumah Edrick dan rumahnya hanya berhadapan saja.

Rasya membuka pintu rumah Edrick yang tak terkunci itu.

And well, gadis itu ....

~TBC~

Baby Girl[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang