Bab 18 Berhubungan

965 37 0
                                    

Bunga yang bermekaran begitu indah, layaknya seperti musim semi. Kolam-kolam yang di hinggapi oleh beberapa kawanan burung-burung, hingga cuaca yang begitu cerah. Ah, taman ini taman terindah yang pernah Rasya kunjungi.

Gadis itu begitu terpukau akan keindahannya, dan tiada berhenti mengamati beberapa bunga hingga berlari kecil di pinggiran kolam.

"Edrick, apa kau sering ke tempat ini?" Berjalan mundur, sembari menunggu jawaban Pria di sampingnya itu.

"Pernah-"

"Tapi mengapa kau tidak pernah membawaku ke sini sebelumnya? kau jahat, Edrick." Potong Rasya.

"Tapi sekarang aku sudah membawamu 'kan, bagaimana? Indah bukan." Mengusap pucuk kepala Gadis Kecilnya.

"Iyaa, Edrick. Taman ini begitu indah dan aku-"

Namun, ponsel Edrick tampak berdering beberapa kali, hingga pandangan Pria itu teralihkan.

"Baiklah, aku akan segera ke sana." Sedikit tergesa-gesa.

Sedikit perasaan kecewa pada diri Rasya. Ia yakin, rencananya yang ingin ia jalankan itu pasti gagal. Bahkan, ia baru saja menginjakkan kaki di taman ini.

"Maafkan aku, Rasya. Kita harus pergi." Menggenggam tangan Rasya dan pergi menuju mobil yang di parkirnya tadi.

N'tah Rasya harus senang karena berpegangan tangan pada Edrick sambil berlari, atau rasa sedih karena Edrick membatalkan pergi ke taman, padahal ia sudah sampai di taman.

Sepanjang perjalanan pun Rasya hanya terdiam sambil melihat Edrick menyetir dengan tergesa-gesa. Bahkan mobilnya begitu cepat, dan sedikit membuat Rasya ketakutan.

Ada apa ini sebenarnya?

Pria itu mengantar dirinya sampai di depan rumahnya, namun belum saja ia menyampaikan kata-katanya, Rasya sudah pergi meninggalkan Edrick duluan.

"Mungkin ia masih marah padaku." Sedikit menghela nafas. Hingga akhirnya, ia pun memarkirkan mobilnya, tepat di depan rumahnya.

Perasaan yang begitu berkecamuk, dan semuanya menjadi gagal. Yah, gagal. Gadis itu membaringkan dirinya, dan menutupi wajahnya dengan bantal yang berada di samping.

Ia menangis sejadi-jadinya, hingga beberapa kali sesenggukan. Mata dan juga wajahnya seketika berwarna merah.

"Aku membencimu, Edrick. Aku sangat-sangat membencimu." Kembali menangis sejadi-jadinya.

***

Kilauan sinar matahari, nampak menerpa dirinya. Matanya terlihat sembab, bahkan wajahnya terlihat merah merona.

Perlahan-lahan, ia membuka matanya dan terduduk diam. Perasaan yang sedih dan berkecamuk membuat dirinya hanyut dalam pikiran.

Gadis itu menengok ke jendela. Namun, ia sadar, ia bukan siapa-siapa Edrick. Hingga ia pun memutuskan untuk berangkat menuju sekolahnya.



Setibanya di kelas, ia terlihat begitu murung dan membaringkan wajahnya begitu saja. Lana dan juga Freya terlihat bingung begitu saja, seperti tak biasanya.

Gadis itu akhirnya memutuskan untuk berbicara pada teman-temannya itu dan menjelaskan tentang yang dia alami.

Selama jam pelajaran pun, Gadis itu tak begitu fokus pada pelajaran, dan bahkan saat istirahat tiba, ia hanya terduduk diam di bangkunya.

Ketika tiba saatnya pulangan, Lana pun mengajak Gadis itu untuk pergi berjalan-jalan, dan hal itu langsung di tolak oleh Rasya.

Bahkan kedua temannya itu pun bingung, ingin menghibur Rasya bagaimana lagi?

Rasya pun berjalan dengan arah pandangan kosong menuju keluar gerbang sekolah.

Namun, tiba-tiba seseorang ingin menabrak Rasya dan Gland pun langsung menolong Rasya.

"Apa kau baik-baik saja?" Sedikit menyentuh kepala Rasya yang di hinggapi oleh daun.

"Iyaa aku baik-baik saja, Gland."

kali ini siapa yang ingin menabrak Rasya?

Lagi dan lagi lelaki itu lagi, yang waktu itu menabrak Rasya-Ezra Felix.
Sontak Gland langsung menatap tajam Ezra dan lelaki itu pun langsung pergi begitu saja. Lelaki itu terlihat begitu sengaja, mencari masalah pada Rasya.

Rasya pun langsung meninggalkan Gland. Ia pergi begitu saja, menuju depan sekolahnya. Namun, tidak ada yang menjemputnya. Ia pun menengok ke sana kemari, namun hasilnya tetap nihil. Hingga akhirnya, Gland datang dengan motor besarnya itu,

"Apa kau ingin pulang bersamaku, Rasya?" tanya Gland.

"Aku ...." Yah, dari pada menunggu lama, akhirnya Gadis itu mengangguk dan ikut tumpangan pada Gland.

Perasaan yang begitu gugup, menghampiri Gadis Kecil itu.
Ini pertama kalinya ia menaiki motor, dan rasanya seperti jantungnya berpacu begitu cepat.

Gland pun turun dari motor lalu memakaikan Rasya helm, dan Pria itu telah siap untuk mengendarai motor pribadinya.

"Berpeganglah kepadaku, Ra-"

"?"

Seketika juga, Gadis itu memeluk erat Gland. Yah, hal itu membuat Gland sedikit tertawa geli pada gadis di belakangnya.

Gadis itu menjelaskan, bahwa dirinya takut menaiki motor dan juga, ini adalah pertama kalinya ia menaiki motor.

Namun, Gland tampak memegang tangan Rasya yang memeluknya.

"Kau tidak perlu takut, Rasya. Percayalah padaku."

Dengan kecepatan yang masih normal, lelaki itu melihat diri Rasya yang melihat kesana kemari di sekitarnya.

Hingga akhirnya, Gadis itu telah sampai di depan rumahnya dan tak lupa berterima kasih pada Lelaki itu.

Namun, arah pandangan Gadis itu tertuju pada rumah Edrick. Ketika ia ingin beranjak ke sana, seketika juga ia mengurungkan niatnya itu. Tapi seketika juga, ia berlari kecil menuju rumah Edrick.

Hal itu di sadari oleh Gland. Yah, pria itu melihat dari kaca spionnya dan mengira, itu adalah rumah Rasya.

Gadis itu pun, mulai membuka pintu rumah Edrick dan alhasil rumah pria itu tak terkunci.

Dan dengan berjalan perlahan, Rasya pun memasuki rumah Edrick dan langsung ke kamar Edrick.

Namun, Rasya seperti mendengar suara wanita di kamar Edrick.

Dengan penasaran, Rasya pun langsung menuju kamar Edrick dan membuka pintu kamarnya tersebut.

Seketika juga Gadis itu berteriak, dan melihat pasangan sedang melakukan hubungan panas di atas ranjang.

Dan itu adalah Edrick dan juga ... Renata. Seketika, mereka langsung menghentikan hubungan panas tersebut.

Yah, Rasya terdiam baku dan juga menangis. Bagaimana tidak? jika orang yang di sukai Rasya, sedang berhubungan panas di atas ranjang dengan wanita lain.

Lantas, apakah Rasya memutuskan untuk tidak menyukai Edrick lagi?

~TBC~

Baby Girl[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang