Burung-burung berkicauan di pagi hari, hingga tak terasa, sinar matahari yang tak terlalu panas, menembus ke kamar Gadis kecil itu-Rasya. Ia nampak tertidur dengan pulasnya. Bahkan, di saat ia tertidur pun, ia menampilkan wajah yang begitu manis dan imut.
Namun, seketika ia langsung terbangun dari mimpinya bahkan Gadis itu langsung terduduk dan membuka matanya,
"A-aku harus cepat-cepat bersiap-siap sebelum Edrick berangkat kerja." Sedikit membetulkan posisinya.
Dengan secepat kilat, Gadis itu pun bersiap-siap dan langsung turun ke bawah. Well, tanpa sarapan tanpa berpamitan pada orang tuanya, yang menunggunya di bawah, ia langsung menuju rumah Pria yang di sukainya itu-Edrick.
Ketika ia sampai di rumah Edrick, ia pun langsung menekan bel rumah Pria tersebut dan mengetok pintunya sekeras mungkin dan berulang kali.
Namun, tiada hasil. Seketika, raut wajah yang tadinya gembira justru menjadi kebalikannya. Ia pikir, mungkin saja dirinya telat dan tak sempat menemukan keberadaan Pria itu.
Klek ...
Seketika kesedihan Rasya terhapus, ketika seseorang membukakan pintu untuknya. Yah, dia adalah Edrick! Bahkan, Edrick pun sepertinya habis bangun tidur, apa sepagi itu Rasya membangunkannya?
Tanpa berlama-lama, sang Baby Girl itu langsung memeluk Edrick yang sedikit menguap.
"Edrick, kau hari ini tidak usah bekerja yaa, pleaseee ...." Dengan sedikit memohon.
"Rasya, apa kau lupa? Bahwa hari ini adalah hari liburku, mengapa kau membunyikan bel berkali-kali dan mengetuk pintuku, Rasya?" balas Pria tersebut.
"Aku ingin berlibur denganmu."
"Tapi ini masih pagi, Rasya. Bahkan aku belum bersiap-siap," cetusnya.
"Aku akan menunggumu sampai kapan pun," seru Rasya.
Seketika Edrick pun tersenyum. "Rupanya kau sudah dewasa." Senyum Edrick. Kini Gadis itu pun, masuk ke dalam rumah Edrick dan menunggunya bersiap-siap.
Akhirnya Pria itu telah bersiap. Namun seketika, ponselnya berdering begitu saja.
My love♡♡♡
Calling
Yah, seketika itu juga Pria itu mengangkat ponselnya sembari mengambil jam tangannya yang berada di kamarnya. Dan tentu saja, Rasya tak tau bahwa yang menelepon Edrick itu adalah sang kekasih Pria tersebut.
Edrick berbicara di ponselnya dengan duduk di ranjangnya sendiri, "Aku sangat minta maaf, Ren. Atas apa yang ku lakukan tadi malam? Aku benar-benar tidak tau bahwa itu panggilan telepon darimu," ucap Edrick dengan sedih.
["Aku akan memaafkanmu, sayang, dan juga maafkan aku karena terlalu egois padamu," ] ucap Renata.
"Tidak, Ren seharusnya akulah yang meminta maaf padamu bahkan aku seharusnya tidak bersikap begitu padamu tadi malam," ucap Edrick bahkan Edrick pun meneteskan air matanya.
["Baiklah aku akan memaafkanmu, aku menyayangimu, Edrick."]
"Aku menyayangimu, melebihi diriku sendiri." Senyum Pria tersebut.
[Edrick ... Mmm, orang tuaku datang ke rumahku dan dia ingin bertemu denganmu, apa kau bisa datang hari ini?" ] sambung Renata.
Seketika Edrick pun terdiam, apa yang harus dilakukannya? Apakah ia harus pergi bersama Rasya yang telah menunggunya dari tadi? atau ia harus memilih untuk pergi ke rumah sang kekasih dan membatalkan rencana jalannya dengan Rasya?
[Edrick, apa kau mendengarku?] panggil Renata.
"Aku akan ...
***
Pria itu pun keluar dari kamarnya dan ia menuju arah Rasya,
"Rasya ...," Panggil lembut Pria itu.
"Edrick, apa kau sudah siap?" senyum Gadis kecil itu dan ia pun berdiri mendatangi Edrick.
"Ayo kita berangkat!" seru Edrick.
Well, mereka pun menaiki mobil dan berangkat menuju kolam renang. Namun ketika di dalam perjalanan, Rasya nampak mengamati pria yang mengendarai motor itu.
"Sepertinya aku pernah melihat lelaki itu, tapi dimana yaa," gumam Rasya.
"Apa yang kau bilang, Rasya? aku tidak dapat mendengarmu," ucap Edrick dengan berfokus pada setir mobilnya.
"Ahh, tidak apa-apa, Edrick." Sedikit menggaruk kepala yang tidak begitu gatal.
"Wah, sekarang gadis kecilku sudah dewasa yaa, menyembunyikan sesuatu dariku."
"Aku-aku tidak menyembunyikan sesuatu darimu, hanya saja ... aku seperti pernah melihat lelaki bermotor tadi," jelas Rasya.
"Mungkin saja kau pernah melihat lelaki itu."
"Kurasa begitu," balas Rasya
"Baiklah, dan kita sudah sampai," seru Edrick.
Kini, mereka sudah sampai di kolam renang dan mereka telah berganti pakaian masing-masing.
Bahkan mereka berdua, bermain air bersama dan tertawa bersama. Yah, terlihat seperti pasangan pada umumnya.
Rasya pun bermain seluncuran di kolam ronang itu dengan Edrick dan bahkan, seluncuran itu terlihat begitu sangat tinggi, hingga membuat Gadis kecilnya ketakutan.
"Edrick, aku takut." Menatap dalam pada Pria di depannya itu
"Tidak apa-apa Rasya, kau tidak perlu takut dan sekarang, sini tanganmu."
Rasya pun mengulurkan tangannya dari belakang badan Edrick dan Pria itu langsung melilitkan tangan kecil Rasya, di perutnya yang begitu besar dan berotot.
"Baiklah, pegang erat-erat okey. " senyum Edrick.
Gadis itu terlihat begitu gugup! Bahkan Edrick meminta Rasya, mengulurkan tangannya dan melilitkan tangan Gadis itu di perutnya.
Apa Edrick menyukai dirinya?
Seketika, jantung Rasya berdegup dengan sangat kencang, tapi karena ia takut akan ketinggian seluncuran ini, ia pun memeluk erat Edrick dari belakang. Oh astaga!mungkin saja Pria itu benar-benar mendengar degupan jantungnya.
Edrick, tak protes sedikit pun pada dirinya, ia hanya tersenyum pada kelakuan Baby Girlnya.
Bahkan orang-orang menyangka, bahwa mereka, adalah pasangan yang cukup romantis. Tapi hal tersebut, membuat Edrick menyikapinya dengan sesantai mungkin, seperti tak masalah baginya.
~TBC~

KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Girl [COMPLETED]
RomanceKawasan 18+ Terdapat beberapa unsur dewasa, kekerasan dan dilarang mengcopy paste cerita ini, murni hasil karya sendiri. Berbijaklah dalam membaca! Peringkat : #1 - terpopuler dari 260 cerita [ 6 Juli 2022] #1 - terbaik dari 5,47k cerita [ 18 Sep...