-flashback. [play the music on]✓Suami Kecilku | SK 🐰
Bumi sudah mulai menua. Alam pun senantiasa berlomba-lomba mencucurkan bencana. Mengharap penghuni semesta sadar dan menaati hukum. Semula manusia yang sering berkumpul dalam pedasnya julidan, kini hanya mampu berpekuk diam di dalam rumah.
Virus baru tidak terdeteksi, memicu akses mereka tertahan.
Kasihani yang tidak pernah bergumul dalam dosa. Termasuk pengais riski yang kesusahan sekedar untuk makan pun berimbas.
Setelah upaya interview kerja 56 kali, ada yang ditolak, gagal dan juga dijanjikan harap palsu maka kini Taehyung sukses diterima di sebuah perusahaan independen pengelolaan argo tiket.
"Susah banget ya jaman sekarang. Mau kemana-mana kudu pake masker seharian. Pengap atuh." keluh Yuju.
"Haha itu mah belum apa-apa kalau biasa yang dicucuk hidungnya lebih dulu pas bepergian." sambung Daeri.
"Iyah, itu swab namanya." Yuju menambahi.
Yuju asik mengobrol terkait perubahan dunia penuh misteri ini, sedang di sisinya Jungkook duduk dengan napas terengah, menyeruput banana milk uyu ekstra yogurt.
"Habis ini main! Main lagih!" erang Jungkook berseru.
Yuju terusik, "Duh, udahan mainnya. Nanti ibu panggil om Namjoon buat marahin loh. Mana nggak pake masker lagi. Hayo pake balik cepetan nanti ditegur."
Jungkook cekikikan sendiri, lalu meninju-ninju pahanya, sesaat mendengar omelan ibunya.
Daeri mengadu, "Omong-omong tadi bu ada pelanggan no attitude. Masa kasar banget ama bang Jungkook. Saya malah jadinya yang kesel."
Yuju mengibas santai, seakan terbiasa dengar kabar ini. "Biarin aja nda usah dipikirin. Yang ada bikin hati panas terus marah gajelas. Sayang badan. Biarin orang begitu mah suka-sukanya dialah."
"Ah, lain kali saya nggak lagi deh ladenin orang begitu. Sebel banget."
"Eh, ingat motto perusahaan kita. Harus profesional sama semuanya, oke?"
Yuju pun melihat satu orang yang telaten bekerja, mencolek Daeri. "Yang itu namanya siapa ya?"
"Ohhh itu Kim Taehyung. Admin baru masuk lusa kemarin."
Sejurus, Yuju melambai ke arah Taehyung. Si penggiat kerja,
"Taehyung, kamu jangan fokus ngetik terus. Sini bareng kami istirahat jam makan siang!"Ah, Taehyung lupa waktu.
Bergestur canggung, Taehyung pun bergabung sembari menenteng bekal rumahan.
"Misi pak, bu. Saya ikut duduk makan disini ya."
Yuju tersenyum lembut, "Engga perlu sungkan. Duduk aja langsung. Lagian cuman kita-kita aja kan."
Taehyung masih belum terbiasa akan suasana ini. Di sekeliling lingkup para atasannya. Jeon Yuju itu istri bos argo tiket keluarga Jeon. Choi Daeri, senior HRD yang belasan tahun bekerja. Sedang dia masih anak bawang.
Belum sempat makan, telur ceplok di atas bekal nasi Taehyung tau-tau dicomot seseorang.
"Eh, astaga! Jungkook, kamu jangan gitu sama Taehyung." Yuju kelabakan, mengelap tangan putranya dengan tisu basah.
Taehyung speechless, pikirnya anak itu terlalu lapar. Lagipula, Jungkook pun anak pemilik usaha ini. Taehyung pun menumpang gaji. Berbagi telur ceplok tidak masalah, kan?
Namun, reaksi Jungkook berbeda.
Anak itu cengengesan tidak jelas memandangi telur ceplok di tanah. Jika cuma buat main-main, mending dimakan kan. Mana jaman kini cari uang susah.
![](https://img.wattpad.com/cover/267887549-288-k62498.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMI KECILKU [kookv]
Random{segala hal, tokoh, karakter, alur hanyalah fiksi. Tidak boleh dikaitkan dengan kehidupan member asli.} Suamiku bukan sakit, tapi dia terlahir spesial. Kisah seorang pengidap autisme yang punya cinta luar biasa terhadap istrinya. Main Pair : *Jeon...