SUAMI KECILKU [kookv]

𝐄 𝐏 𝐈 𝐋 𝐎 𝐆 ; Extraordinary Father

Silahkan diputar lagunya 💞

Suami Kecilku | Extra 🐰✨

.

.

.

Lelaki gondrong itu mencak-mencak, menaruh seruling bambunya ke sisi meja.

Dia juga mencengkram sejumput kue pisang yang masih berasap erat-erat dengan satu tangan.

Adapun, dia berhamburan lari ke pekarangan rumah. Sigap, kadar senangnya tidak bisa digambarkan. Nafasnya menggebu-gebu-naik turun. Selalu saja begini.

Tepat 3 sore, Jungkook selalu betah menggeret sofa dekat jendela. Tirai horden dibiar tersingkap sedikit, guna mengintip.

Entah kapan kebiasaan ini bermula, tapi Jungkook tidak pernah lagi tidur siang. Paling-paling lelap 10-20 menit dan terlama pun separuh jam.

Lagian, Jungkook pun bukan pekerja tetap seperti Minggyu yang dalam week-days pun berada di kantor bergengsi. Dia freelance merujuk pengangguran part time. Hanya akan bekerja ketika dapat panggilan untuk melukis sebuah terbitan buku baru, itupun sesekali. Jika tidak ada job, ya dia berada di rumah saja.

Di selah aktivitasnya di rumah, Jungkook berjuang menahan kantuknya, dan berseri setiap jelang detik-detik pukul 3 sore.

Tangan kekarnya melambai-lambai di balik arah pagar, "Aaahhhh!!! Uaaaaa!!! Uaaa Taehyungie kecil! Taehyungie kecil sudah pulang!! Ya ya ya!!"

Saat satu tangan berdadah riang, tangan satunya masih mencengkram kue pisang gorengan yang sudah hancur.

Betul.

Inilah aktivitas baru yang paling Jungkook senangi dibanding tidur siangnya.

Sesuatu yang ia anggap lebih berharga, yaitu menanti jam pulang sekolah putri kesayangannya.

.

.

.

"Jeon Chiya."

Seruan lembut mendayu itu mengusik relung anak perempuan kisaran 6 tahun tersebut.

"I-iya bunda?" sahutnya, agak sedikit gugup.

Taehyung yang baru selesai masak lauk tahu isi dan buncis telur itu masuki kamar putrinya yang bernuansa putih pastel. Seleranya manis.

Menempatkan sisi di dekat kasur, "Mau makan di meja atau bunda ambilin?"