|Special double update | ♥️🤗
.
.
Tepat lima hari sebelum pertandingan, Taehyung bingung menyikapi konsekuensi yang harus dia terima setelah menerima tawaran beresiko itu.
Salah sendiri, sih.
Sok yakin malah berujung pusing 7 keliling.
Kini dia sendiri kelimpungan.
Melihat suaminya yang tengah main-main kincir angin dari kertas origami tanpa beban, membuat dia makin overthinking. Bisakah suaminya mencetak satu gol- ah bermain dengan benar saat di lapangan?
Dan solusi itu telah dia temukan dalam waktu sekejap.
Benar sekali!
Apalagi selain hal itu.
Meminta bantuan pengajaran dari kapten militer Jungkook, cara satu-satunya.
"Jadi kedatangan kalian ini, mau berguru-ah maksudnya mau memintaku mengajari Jungkook bermain bola kaki? Begitu?"
Min Yoongi menukik alis turun, aktivitasnya mendisiplinkan para tentara bawahan terhenti.
Jungkook membungkuk, dia menyapa penuh energik. "H-halo! Halo! Halo!"
Matanya kedap-kedip, dia memakai baju gebor satu set dan kepalanya sedikit tenggeng. Dia berlindung di balik Taehyung.
Taehyung gugup, dan mengiyakan ragu-ragu.
"Aku tau ini sedikit tidak sopan tapi aku-
Si pria seram-kaku marga Min itu, "Apa kau bisa memastikan dia engga bakal kabur lagi kaya waktu itu?"
"Eh?"
"Boleh saja. Tapi kau tau sendiri kan metode pengajaranku bagaimana? Kalau dia nangis waktu kupukuli di tengah latihan kau janji tidak akan ikut campur kan?"
"Baik, aku mengerti Pak Min."
"Ya, dan meski kupukuli sampai berdarah pun kau tidak boleh menolongnya satu inchi pun."
Taehyung jadi layu, tiba-tiba horror. Bergumam kecil, "Masa sampai harus berdarah juga."
Yoongi pun tertawa kecil, wajahnya berubah rileks. "Bercanda. Hanya, aku memang keras dalam hal mengajari orang. Apapun itu."
Sejenak, Taehyung sumringah. Memang betul jawaban paling tepat bertemu Min Yoongi.
Dia kapten terbaik!
.
.
.
Selama lima hari ini, Jungkook ditempa fisiknya habis-habisan oleh Yoongi. Pengajaran militer dan bola kaki itu dia padukan serentak.
Dan, betul. Taehyung adalah saksi bisu bagaimana kerasnya sang suami berjuang untuk belajar bermain bola hingga hari pertandingan tiba.
Memang.
Selama latihan tidak ada satupun bola yang masuk ke gawang. Selalu miring dan juga berakhir mental jauh ke luar lapangan.
Yah, apapun itu mereka sudah berusaha sebaik mungkin, begitu juga dengan si pelatih Min yang sudah mengerahkan ilmunya untuk mengajar.
Istrinya akan menyerahkan sisanya, ah -seluruhnya melalui jalur langit.
.
.
.
Memegang afirmasi positif yang terus-terusan ia terima, Jungkook tersugesti sendirinya. Akhirnya, dia maju ke arena lapangan terik. Bergandengan dengan salah satu rekan kawan main Juna.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMI KECILKU [kookv]
De Todo{segala hal, tokoh, karakter, alur hanyalah fiksi. Tidak boleh dikaitkan dengan kehidupan member asli.} Suamiku bukan sakit, tapi dia terlahir spesial. Kisah seorang pengidap autisme yang punya cinta luar biasa terhadap istrinya. Main Pair : *Jeon...