SUAMI KECILKU [kookv]

Tata and Cookies

menurut kalian, yang paling mendekati karakter Taeby di FF ini visual no berapa?

.

.

.
"Ac-ti--ti-ti--ve.. act--ive du-- duty.." Pensil yang terpigap di selah jemarinya goyang, keningnya berkedat-kedut serius. Lututnya bergema bagai mesin.

Di hadapnya terbentang kertas buku dengan ilustrasi dasar dunia kemiliteran.

"Iya bener mas. Active duty." angguk Taehyung lembut, tunjukkan seperti apa artinya.

"Idiom itu berasal dari kamus kemiliteran mas maksudnya itu masih melakukan kegiatan penuh. Nah, itu berarti mas memberi pelayanan penuh pada negara."

Obsidian jernih Jungkook amati istrinya tak berkedip, ada secercah rasa keingintahuan yang besar.

Taehyung melepas tawa, "Haha masnya bingung yah?"

"Contohnya gini mas.. itu kegiatan yang meliputi baris-berbaris, lari, lompat, push-up, daki gunung sambil bawa senjata, sampe belajar juga gimana cara gunainnya."

Bibir Jungkook mengatup lama, lalu langsung mempraktekkan gerakan absurd layaknya kopral di medan perang.

Adapun si suami maju, menodong pistol hayalan itu ke pelipis istrinya, "Sshu.. Dor! Dor! Dor! Dor!"

Taehyung sweatdrop, "Ya ampun dari semua topik yang kujelasin mas cuman tertarik sama dar dor ajah. Dasar ya nakal."

"Haa! Ha! Ung! Enggg! Dor!! Dorrr dorr door! Dor!"

Pegangi tangan suaminya yang tidak mau berhenti main tembak-tembakan. "Mas, cukup ya mainnya. Lanjut belajar lagi yuk."

Sedang asik searching dan jelajahi laman internet, tiba-tiba saja telefon Taehyung berdering.

Sejenak dia angkat panggilan, menepi 3 jarak untuk mengobrol lebih intens.

"Tae, bisa bantu kakak?"

"Ah, boleh kak. Bantu apa memangnya?"

"Jam 2 nanti kamu dateng kesini ya. Kaya biasa. Bisa?"

Ada jeda bagi Taehyung untuk menjawab. Menengok ke belakang, temukan suaminya menatap layar komputer sambil pegang papan keyboard seperti mainan.

"Ga gratis kok. Kakak jajanin sushi sama asinan buah nanti. Dua box ya..."

"Bukan itu masalahnya kak. Tapi mas. Aku ga mau tinggalin dia sendiri lagi. Mana itu jam tidur siangnya juga."

"Eh? Gitu?"

"Ha maksud kakak? Kok enteng banget sih jawabnya?"

"Ya kamunya ae yang mikir ribet, dek. Tinggal diajak pergi juga udah toh? Kelar. Ajak aja dia ikut. Lagian udah lama kakak gak ketemu dia."