Bila ditanya apa kesukaan suamiku akhir-akhir ini, maka aku akan menyahut sepeda biru.
Tepat sehari setelah kak Seokjin datang mengambil kue bolu keju ke rumah, besoknya tiba-tiba mobil pick up terbuka menurunkan sebuah sepeda biru yang masih berlapis pita dan plastik di halaman rumah kami.
Tersemat sebuah kartu ucapan.
Jangan susahkan istrimu terus.
Pakai ini untuk ajak dia jalan-jalan keliling sewaktu kamu sudah bisa nanti.Belajarlah.
Dari : ayah.
Ditamengi secercah harap baik dan isak haru, Taehyung melambai pada Jungkook yang asik menepuk baling-baling mainan roket airnya pada sebilah batu.
Memang hadiah sederhana. Sepeda biru. Tidak ada apa-apanya dibanding harta kekayaan Jeon yang selangit.
Mau dapat pajero edisi terbaru sekalipun sebetulnya sah-sah saja Tuan Jeon berikan.
Akan tetapi adalah makna yang terkandung di balik hadiah itu. Hadiah kecil yang sejatinya telah diharap Jungkook sejak lama—sekali. Hadiah yang belum pernah dia punya dari ayah dibanding saudara lain.
Sesuatu yang ia damba. Yang lelaki itu elu-elukan dari lubuk hatinya terdasar sejak dulu.
Meski dia terlambat memperoleh dan sedikit tertinggal, anak itu berdoa setiap hari. Mengenggam pada satu angan kecil yang tidak kunjung pupus.
Suami kecilku itu pada akhirnya juga kini kebagian mendapat sepeda biru— ah maksudku barangkali adalah hati ayahnya.
Meski baru sekian persen.
.
.
.
Seokjin menemani Taehyung konsul ke klinik kandungan. Selain dia murah hati, alasan kuatnya yaitu gabut. Di sore hari begini, kerjaan dia sudah tidak ada lagi.
"Biar i yang kasi tau dimana."
Jungkook tidak buntut kali ini, dia sekarang ada di lapangan kosong tak terpakai dekat komplek rumah. Belajar naik sepeda bersama Namjoon.
Sesuai mandat dari ayah Jeon.
Biar Namjoon punya tampang seram begitu, dia mau disuruh-suruh. Menyangkut keluarga pun dia loyal. Setiap ada kemajuan, maka koleksi kartu Sailor Moon akan menebal. Dibelikan langsung oleh Namjoon.
Jungkook pun senang saja, tentu.
Seokjin lah yang mengusulkan. Bukan maksud mencampuri, hanya jika adiknya itu terus dibiasa dimanja dan lengket 24 jam pada istrinya tentu itu berefek kurang baik.
Motoriknya perlu banyak dilatih per tahap.
Toh, sebentar lagi dia bakal calon ayah. Punya tanggungan lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMI KECILKU [kookv]
Random{segala hal, tokoh, karakter, alur hanyalah fiksi. Tidak boleh dikaitkan dengan kehidupan member asli.} Suamiku bukan sakit, tapi dia terlahir spesial. Kisah seorang pengidap autisme yang punya cinta luar biasa terhadap istrinya. Main Pair : *Jeon...