Fragment Between Us

4K 630 461
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.




"Katakan halo."

Lelaki itu membungkuk patuh ketika dibawa di ruang pertemuan para petinggi komandan, "Halo.."

Dia menggerakkan tangan, mengucap isyarat halo. Menatap semua letnan militer yang mengawasi.

"Jeon Jungkook.."

"eng.. lahir tanggal 1 September 1989... tinggal di jalan perumahan Gwaudong nomor 104... hihi.. sesar.. aku disuruh berhenti menyusu karena buat ibu kesakitan."

Peragakan angka 4 lewat jari, susah payah Jungkook mengeja.

"Empat bersaudara.. Seokjin, Jungkook, Juna, Juni. Nama kak Jin beda sendiri eoh.. tapi dia paling mirip denganku.. g-galak.. cerewet.. tidak berani pegang barang. Juna mau jadi atlet.. tendang bola futsal tiap hari.. Juni suka nyanyi di toilet.. cempreng tapi bagus didengar lama-lama."

Mulut Jungkook berbuih bicara panjang, "26 Oktober. Hari aku menikah. Sekarang aku punya istri eoh.."

Ancungi jempol tinggi, "C-cantik.. cantik sekali.. hh.. dulu rambutnya bagus berkilau.. tidak nurut.. sekarang jadi dakocan.. hungg.."

Cekikikan kecil dengan bola mata pencar, "Mau ada Dolly kecil.. Jungkook mini.. tapi belum dapat.. tidak ada dijual di pasar Itaewon.. harus bikin sendiri.. aku bikin Dolly.."

Tidak lama bikin logo cinta lebar-lebar di atas kepala, "S-sarang.. saranghae.."

Sambutan ekstra meriah yang akhiri perkenalan kadet militer baru itu.

.

.

.

Si sipir muka sepat itu menyeret sang pendatang dari gerbang militer. Sekuat apa dia berontak, maka si sipir jauh lebih tegas.

Melintasi asrama khusus putra yang tidak jauh dari lapangan olahraga, para pasukan tentara tinggal.

Menghadapi penuhnya orang asing serta sorot mata cemooh, Jungkook kalut dan menggumam tidak tenang. Dia berkeringat dingin.

Sipir itu menyentak kasar bahu Jungkook ke bilik segiempat itu. Memerintah mutlak, "Masuk. Kau tinggal disini mulai hari ini dan seterusnya."

Jungkook gelisah memigap tas bajunya, dia tercengang saat sadar ditatap intens oleh 5 orang baru di kamar asrama itu.

Mereka yang bakal jadi regunya.

"Ah, jadi dia orangnya?"

Si lelaki bercodet, bertato dan bertindik itu menampar belakang kepala Jungkook sebagai salam pembuka. Sepertinya, dia ketua bilik ini.

"Ha? Engg!! Unggg!" pelotot Jungkook sambil raba kepalanya, dia menunduk dan berlindung mengitari kamar asrama itu.

Aksi penyambutan itu sedang dimulai.

SUAMI KECILKU [kookv]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang