Asmalibrasi (END)

5K 405 546
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

🍃🍃🍃

Udara segar dan tidak terik di pagi hari view terindah kota Seoul. Musim semi. Sakura merah jambu bermekaran dengan indahnya.

Dari kejauhan, pria tampan murah senyum itu mengayuh sepeda birunya dengan tempo konstan.

"Hihi.. hihi... uahh... kincring kincringg... uahh..."

SABTU, di akhir pekan yang tak terlalu panas juga tak terlalu dingin amat menyejukkan.

Kelewat menikmati semilir angin dan pemandangan kota Seoul yang sedikit banyak makin padat sejak 3 tahun terakhir.

Pria gondrong itu.

Rambutnya kini serawut, terbang seliweran menantang angin kencang, begitu semangat orang itu mengincang lurus tanpa tilik kiri-kanan.

Jeon Jungkook, namanya.

Dia pria sederhana, berbalut kaus garis warna abu dan celana balon choconut. Tas selempang cokelat tua tersampir apik, ada gantungan kunci Dolly kecil.

"Hihi... baru.. menyebrang saat tanda lampu warna hijau.. tunggu 3, 2, 1."

Usai melewati 3 belokan lagi, kini lelaki Jeon memberhentikan sepeda birunya telaten depan rumah, di pembatas semen. Dia mendarat cukup mulus pagi ini.

Ketika melihat istrinya sedang membelakangi pintu, menyiram bunga dan berdiri sendirian tanpa teman, Jeon inisiatif menyapa.

"Taehyungie... Taehyungie..."

Sapaan yang tidak pernah bosan sekalipun didengar.

Taehyung menoleh penuh afeksi positif, rautnya selalu enak dipandang mata. "Eh, masku nya udah pulang dari studio?"

Jungkook berjalan ke belakang rumah, melangkahi beberapa beton semen. Seraya berjalan, dia menggaruk leher meski tak gatal.

Omong-omong.

Si mas-gondrongnya kembali.

Entah, Jungkook paling menyukai model rambut ini. Memantapkan diri untuk panjangkan.

Umpama orang yang nekat pendek kan rambutnya tat kala stres, maka mas kebalikannya. Bak ingin melepas beban. Badai masa lalu. Menandakan badai itu terlewati, Jungkook ngotot ingin rambutnya gondrong keikalan.

Haha, Taehyung hanya tertawa. Nostalgia ke awal masa pendekatan.

"Ga ngebut kan ya mas bawa sepedanya?"

"Hhh ga ga ga! Liat rambu lintas! Rambu lintas harus dipatuhi! Merah berhenti! Kuning hati-hati! Hijau jalan! Hehehe."

Menyeka keringat di dahi, "Tapi kok sampai ngos-ngosan gini loh masnya. Hembus nafas pelan mas." Taehyung usap memutar dada suaminya, guna menetralkan deru nafas.

SUAMI KECILKU [kookv]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang