SUAMI KECILKU [kookv]

Onomatopoeia

dia ini manusia apa barbie?

ilustrasi mas JK melihat dunia tapi dalam pandangan seorang autisme.

...

...

...

"Nchim! Ayok adu lari! Siapa cepet dibeliin gula kapas ya!"

Si abang memacu jalan, ugal-ugalan biarkan si adik mengoceh dan mengejar langkahnya.

Pertandingan itu menggiring 2 bocah itu ke penginapan ujung desa. Tempat sewa pasutri asal Seoul itu.

Si juara 1 jelas bangga. Suara cempreng Hoseok ribut, "Jungkook bodoh! Main yuk!!! Buka pintu kalau gak ku dobrak nih!"

Nchim sesak nafas, kecapean lari. Lantas, dia mengadu pada sang ayah. Sangbum jewer keras kuping Hoseok, "Masih pagi loh ini bikin tensi bapak naik. Jadi abang bukannya jagain malah gangguin terus."

"Cuih Chim payah! Ngaduan banget sih!"

"Abang yang mulai kok! Udah tau aku ada sakit asma masih dipaksa! Benci abang!"

"Biasanya juga lari kok baru nangis sekarang! Makanya jangan sakit dong!"

Sangbum pukuli betis Hoseok dengan rotan, "Siapa yang ajarin omong kasar hah. Minta maaf sama adekmu."

Hoseok meraung, "Aku terus! Apa-apa aku terus yang dipukulin sejak ada Chim! Bapak jahat!"

Si abang dorong adiknya kesel, "Nchim ngeselin! Bukan adekku lagi pokoknya! Jelek! Kumal! Item! Dekil!"

Nchim nangis, pelukin pinggang Sangbum. Melihat itu, Hoseok iri lalu ikut menangis ria. Sontak, jerit tangis menggelegar percis di depan pondok pasutri itu.

Tiba-tiba saja penginapan itu jadi panggung menangis bocah seketika.

Sangbum kesusahan melerai. Dibekap mulut 2 anaknya waswas, "Sstt! Jangan bising!"

Pintu kayu terbuka, seseorang merangkak keluar dari sana. Rambut gimbal acak-liar nan gondrong habis bangun tidur. Matanya separuh terpejam, wajahnya ngantuk dan terganggu.