💮END💮

904 35 16
                                    

Aku dan kamu, adalah sepasang kekasih yang saling mengasihi-

Raka berjalan berdampingan bersama Karina menyusuri lorong rumah sakit kasih menuju kamar inap Gilang. Mereka memutuskan untuk menjenguk Gilang dan menjelaskan kesalahpahaman.

#Flash back#

Tok tok tok

Karina yang tengah membaca novel sambil mengemil lantas beranjak dari sofa melangkah membuka pintu.

Terkejut, satu kata yang Karina ucapkan dalam hati.

Di hadapannya Senja Permata, sahabat karibnya sangat memperihatinkan rambut acak-acakan, mata sembab, hidung memerah.

"Senja, Lo kenapa?" Tanya Karina khawatir sambil membawa tubuh Senja masuk ke dalam rumahnya.

"Gilang hiks..hikss..." Tangis Senja pecah lagi.

"Kenapa sama Gilang ja? Lo tenangin diri Lo dulu baru cerita ya." Karina menepuk pundak Senja lembut.

"Gilang kar, Gilang salah paham sama gue yang waktu kemarin gue cium bibir Raka pas prome night dia minta cerai hikss.. hikss padahal gue udah jelasin kalau gue ga ada apa-apa sama Raka bahkan gue udah lama putus kar, Lo percaya kan sama gue?" Tanya Senja sambil sesunggukan.

Karina mengganguk "Iya ja gue percaya sama Lo. Lo jangan nangis terus ya itu bukan solusi. Besok gue janji bakal datang ke rumah Raka untuk minta dia ngejelasin semuanya. Lo tenang ya." Karina menghusap punggung Senja lembut.

"Makasih Kar, Lo memang saudara gue." Senja memeluk Karina hangat.

#flash back off#.

Raka dan Karina melangkah memasuki kamar inap Gilang melihat Gilang tengah menonton tv.

"Hai Lang." Sapa Karina.

Gilang hanya diam tak membalas sapaan Karina, matanya fokus pada layar kaca.

"Lo udah baikan?." Kali ini Raka yang bersuara.

"Lebih baik kalian pergi, saya mau istirahat." Gilang membuka suara.

"Lo harus dengerin penjelasan gue Lang. Lo salah paham, gue sama Senja udah putus dari lama. Lo tau, Senja sangat sayang sama Lo. Sampai-sampai gue di hempas sama dia. Kalau Lo ga percaya Karina punya bukti Vidio waktu gue sama Senja putus. Dia diem-diem vidioin itu waktu pas mau ke kantin." Ucap Raka.

"Iya Lang, Lo tau gue vidioin itu karena apa? Karena gue kaget Senja yang selama ini gue kenal, sahabat gue selalu mempermainkan perasaan laki-laki mutusin Raka hanya untuk Lo. Lo laki-laki culun yang mampu membuat Senja berubah Lang. Lo hebat gue salut sama Lo." Ujar Karina.

"Terserah kalau Lo ga mau percaya sama kita, intinya jangan pernah Lo cerain Senja atau Lo bakal menyesal nantinya." Senja dan Raka melangkah pergi meninggalkan Gilang yang termenung.

Gilang mengacak rambutnya frustasi mendengar perkataan yang keluar dari mulut Raka dan Karina. Ia salah paham tak percaya pada wanitanya. Gilang menyesal sudah menuduh Senja.

"Aku bodoh Senja." Lirihnya sambil meneteskan air mata.

Dengan cepat Gilang mencabut selang infusnya lalu melangkah pergi menuju rumah orang tua Senja. Gilang yakin Senja pasti berada di sana.

Setiba di kediaman Senja, Gilang melangkah turun dari taksi lalu memencet bel.

Pintu terbuka, menampakan wanita paruh baya, asisten rumah tangga di rumah Senja.

"Senjanya ada Bi?." Tanya Gilang cepat.

"Ada tuan, di dalam kamar." Jawab bibi.

Tanpa permisi, dengan cepat Gilang berlalri ke kamar Senja. Persetan dengan orang tua Senja yang tengah berada di ruang tamu tengah membaca koran.

Setiba di depan kamar Senja, Gilang menggetuk pintu kasar. Senja yang tengah tidur beranjak membuka pintu. Siapa yang menggangu ketenangannya di pagi hari ini?.

Pintu terbuka, menampakan Gilang. Dengan cepat Gilang memeluk tubuh Senja erat "Maafin aku Senja, aku udah salah paham sama kamu. Nuduh kamu yang ga benar. Aku minta maaf." Air mata jatuh membasahi rahang Gilang.

Senja melepaskan pelukan Gilang, menatap Gilang Sendu. Tangannya terulur menghusap air mata yang berada di kelopak mata suaminya "Kamu ga salah Lang, apa yang kamu lakukan itu benar. Karena kamu cinta sama aku jadi kamu kecewa melihat aku seperti kemarin. Tapi asal kamu tau hati aku cuma hanya untuk kamu." Senja tersenyum.

"Kamu ga mau cerai kan Senja sama aku?." Tanya Gilang.

"Aku belum tanda tanganin surat cerainya, karena aku ga mau. Nanti kalau aku janda kamu cari cewek lain. aku ga Sudi, kamu langka soalnya." Jawab Senja cemberut. Terlihat gemash di mata Gilang.

"Makasih Senja, mana mungkin aku cari cewek lain orang istri ku aja selalu bisa buat aku nempel terus." Gilang kembali memeluk Senja erat menenggelamkan kepalanya di curuk leher Senja menghirup aroma yang membuatnya candu.

"Dasar bucin kamu Lang." Tawa Senja membuat Gilang tersenyum bahagia.

Pelajaran yang dapat di ambil dari Senja dan Gilang. Bila kamu tidak mencintai seseorang katakan tidak jangan memberi ia harapan palsu karena itu sangat menyakitkan.

Dan bila kamu memiliki sifat ataupun watak buruk berubahlah untuk diri kamu sendiri jangan karena orang lain karena itu percuma saja.

Kesabaran dan cinta kasih adalah hal yang mampu membuat setiap orang luluh dan berubah jadi bila mana kamu menemukan wanita seperti Senja rangkulah mereka.

Cinta itu, yang selalu ada di samping kita meskipun tahu kekurangan kita bahkan sekalipun kamu menyakiti hatinya atau berkali-kali ia selalu mencintai kamu dan menunggu kamu untuk berubah.

Seperti Tuhan yang selalu mencintai kita namun kita sering sekali meninggalkannya dan membuatnya kecewa namun ia selalu berharap kita kembali padanya.

BAD GIRL ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang