Pukul 06.00 wib pagi Senja sudah siap dengan seragam sekolahnya melangkah turun ke meja makan.
"Pagi semua" sapa Senja ceria meskipun orang tuanya selalu membeda-bedakannya dengan kakaknya. Senja selalu melupakan rasa sakitnya dan bersikap biasa saja.
"Pagi nak" balas Geraldi ayah Senja.
"Pagi dek" ucap Devi kakaknya.
Devi kakaknya memang baik terhadap Senja. Devi selalu mengingatkan ke dua orang tuanya agar tidak membeda-bedakan dirinyaa dengan adiknya karena tanpa orang tuanya sadari mereka sudah menyakiti hati anaknya.
Senja tersenyum lalu meraih roti bakar dan menyantapnya.
Sehabis makan.
"Pah mobil aku udah ga enak di bawanya beli mobil baru yah pah" Ucap Senja selembut mungkin membujuk ayahnya agar membelikan mobil baru untuknya.
"Papah belikan mobil baru asal kamu bebenah pulang sekolah nanti" Kata Geraldi.
"Okee beres pah" seru Senja lalu tersenyum.
Senja memang selalu seperti itu meminta permintaannya melakukan yang ayahnya perintahkan setelah dapat dia kembali ke semula.
Senja berpamitan pada papa dan mamanya lalu melangkah menuju garasi rumahnya.
"Hai neng" sapa Juna yang berada di atas motornya sambil menyisir rambut jambulnya.
"Ngapain lo" kaget Senja.
"Sebagai babu yang baik gue jemput lo" seru Juna lalu tersenyum simpul.
Perempuan mana pun yang melihat senyuman Juna pasti akan meleleh karena ia sangat manis.
"Bagus deh sadar diri juga lo ya" pekik Senja lalu tertawa.
"Udah ketawanya buru naik ntar telat" ucap Juna.
Dengan cepat Senja langsung menaiki motor Juna.
"Pengangan gue mau jadi rosi" peringat Juna.
"Ogah" tolak Senja.
"Yaudah gue ga mau tanggung jawab kalo lu nyangkut di atas pohon ntar" ucap Juna.
"Nyebelin banget sih lo. modus" Ujar Senja cemberut mau tak mau memeluk pinggang Juna.
Juna tersenyum simpul di balik kaca helmnya "kok jantung gue kayak disko?" tanya Juna dalam hati.
Motor melesat pergi pergi menuju sekolah dengan kecepatan tinggi. Sesampai di parkiran sekolah Senja langsung turun dari atas motor.
"Makasih babu" ucap Senja lalu melangkah pergi menuju kelasnya.
Sesampai di kelas Senja langsung menuju bangkunya.
"Pagi kar" sapa Senja pada sahabatnya.
"Pagi Ja. Ja gue seneng banget" pekik Karina histeris.
"kenapa lo?" tanya Senja.
"Vito ngajak gue ke toko buku bantu dia milih buku buat kerja kelompok" jawab Karina.
"Wih bagus dong ada kemajuann lagi" seru Senja lalu terkekeh.
"Iyaa dong kan gue cantik" ujar Karina pede.
"Iyaa dah iyaa biar seneng" ucap Senja membuat Karina tertawa.
bel masuk berbunyii.
"Hari ini bu Lasma lagi ada urusan ke walikota kerjain halaman 18 di kumpulin sekarang." ucap sang ketua kelas bernama Daren.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRL ( END)
Teen FictionNamanya Senja, seperti itu juga sifatnya perempuan yang bisa memiliki apa saja yang ia inginkan. Karena parasnya yang cantik, contohnya pria. Namun meninggalkannya begitu saja tanpa ada dosa. Menyakiti hati setiap orang itu hobinya!. Terdengar an...