💮sembilan belas💮

313 10 0
                                    

Jangan asal bicara, jika tak tau apa-apa tentang ku-

Tringg tringg tringgg

Alaram terus berbunyi membangunkan sang empunya Senja mengeliat karena bunyi alaram yang berisik.

Dengan mata masih tertutup, Senja meraih alaram yang berada di atas meja nakasnya, lalu mematikannya.

Kemudian beranjak duduk, mengumpulkan nyawanya.

Senja melangkah gontai menuju kamar mandi.

10 menit berlalu sehabis mandi Senja memakai seragam sekolahnya kemudian melangkah pergi menuju parkiran.

Saat berjalan menuju parkiran sebuah tangan mencekal pergelangan tangan senja.

"Sarapan dulu, saya udah masakin kamu, nanti kamu sakit." Ucap Gilang lembut.

Senja menghadapkan tubuhnya malas ke arah Gilang "Gak usah sok perduli lo!!, gue ga butuh rasa kasihan lo!!!!" Sinis Senja dengan nada emosi lalu menghempaskan tangannya kasar melangkah menuju mobil.

Gilang menghela nafasnya, sudah biasa dirinya di perlakukan seperti ini oleh Senja.

Mobil melesat pergi dengan kecepatan tinggi menuju sekolah.

Sesampai di sekolah.

Senja melangkah menuju kelasnya dengan tatapan tak bersahabat, moodnya hancur karena Gilang!.

Sesampai di kelas, Senja langsung menuju bangkunya lalu duduk.

"Arghh gue benci lo Gilang, karena lo hidup gue berubah!" maki Senja sambil menendang kursi hingga terjatuh untung saja kelas masih sepi.

Senja meneggelamkan kepalannya di atas meja dari pada stres memikirkan Gilang suaminya yang culun itu, bisa mati muda Senja!.

"Ja, tumben dateng pagi." Sapa Karina yang baru datang lalu duduk di sebelah Senja.

Senja mendongkak, menatap Karina yang berada di sebelahnya.

"Hm." Ucap Senja sendu.

"Wait, lo kenapa ja? Ga biasanya lo begini, lo ga pernah sedih, sekarang lo kayak ga ada gairah hidup." Tutur Karina.

"Gue lagi ga mood." Ucap Senja pelan.

"Ga mood, tumben." Ujar Karina lalu terkekeh

Pasalnya Senja tak pernah sedih, hidupnya selalu ceria bak anak tk!.

"Cerita ja sama gue" Ujar Karina lembut sambil menghusap punggung senja.

"Lo ga bakal ngerti Kar." Ucap Senja sendu.

"Setidaknya, beban di hati lo berkurang setelah berbagi dengan gue ja, siapa tau gue bisa kasih solusi dan gue bisa bantu lo"

"Ok gue cerita tapi jangan di sini, di rumah lo aja ya" Ucap Senja.

"Sipp boss" balas Karina.

Gilang berjalan memasuki kelas dengan gontai sekilas matanya menatap Senja yang tengah memainkan ponselnya.

Gilang duduk di belakang Senja, dengan cepat Senja menarik kursinya tak mau berdekatan dengan Gilang yang notabennya suaminya.

"Kenapa semakin aku mencoba mendekat, kamu malah semakin menjauh senjaku" batin gilang sendu.

Bel masuk berbunyii

Guru mata pelajaran seni budaya melangkah memasuki kelas.

"Selamat pagi anak-anak." Sapa bu Gina.

"Pagii bi" Balas seluruh murid serempak.

"Hari ini, materi kita tentang kerajinan dari limbah plastik, kalian sudah ibu bagikan kelompok untuk mengerjakannya, silahkan liat di group wa kelas" Ucap bu Gina.

BAD GIRL ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang