1

1.8K 96 36
                                    

Semua rakyat dari kerajaan Silla berlalu lalang didalam pasar, mereka sibuk dengan diri masing-masing dan ada juga yang membicarakan kesedihan mereka atas kabar hilangnya pewaris tahta setelah King Chanyeol.

"Entah apa jadinya jika istana tidak memiliki seorang Raja."

"Benar. Pangeran Mingyu sangat menginkan menjadi Raja dari kerajaan Silla namun entah kenapa Raja Chanyeol tidak ingin Pangeran Mingyu yang mewarisi tahtanya."

"Jika seperti ini terus rakyat akan menderita karna tidak adanya sebuah pemimpin."

"Kau benar. Aku dengar Raja Chanyeol meminta Pangeran ketiga menjadi Raja namun Pangeran ketiga menolak secara mentah-mentah tanpa mempertimbangkannya."

"Benarkah!?"

"Iya. Entah apa penyebab mengapa Pangeran ketiga tidak ingin menjadi Raja, apa kalian pernah melihat Pangeran ketiga?"

"Pangeran ketiga tidak pernah keluar dari kerajaan sedetikpun, tapi kudengar pelayan sering memanggilnya dengan sebutan Pangeran Dino yang dikenal tampan dan baik hati."

Sebagian rakyat yang sibuk mendengar cerita hanya mengangguk dengan raut sedih, kerajaan Silla memang masih dikuasai oleh King Chanyeol namun Raja tersebut sudah sangat tua bahkan dikabarkan tidak mempunyai harapan lagi bisa bertahan lama.

"Raja sangat menginginkan Pangeran Dokyeom yang mewarisi tahtanya karna itu juga keinginan sejak awal dari Raja Chanyeol dan Ratu Baekhyun sebelum kerajaan seperti ini."

"Tapi Pangeran kedua dikabarkan telah hilang dalam peperangan dan dinyatakan gugur."

"Benar. Ini sudah ke-10 tahun kita menunggu kedatangan Pangeran kedua namun tidak ada petunjuk sedikitpun."

"Jika dilihat Pangeran Dokyeom sangat baik kepada kita berbanding dengan pangeran Mingyu yang selalu kasar pada kita."

"Ada apa ini? apa yang kalian bicarakan!? cepat pergi!!"

Mereka semua tersentak dengan suara bentakan dibelakang mereka, semua rakyat membungkuk sopan lalu kembali melanjutkan kegiatan mereka yang tertunda tadi. Jika kalian tanya siapa orang itu? maka jawabannya adalah Mingyu, Pangeran pertama yang ditakuti dan disegani oleh semua rakyat kerajaan Silla.

Mingyu menatap tajam sebagian orang yang hanya menunduk takut dengan tubuh gemeteran serta keringat dingin membanjiri pelipisnya. "Kerja yang benar! jangan sibuk membicarakan orang, kalain dengar!? jika aku masih mendengar dan melihat kalian seperti tadi maka aku tidak akan segan-segan membunuh kalian." Ucap Mingyu dengan sengaja menekan kata membunuh kalian.

"Baik Pangeran." Jawab rakyat serempak dengan masih menunduk takut.

Mingyu puas mendengarnya dan ia kembali menaiki kereka kuda khusus untuk Pangeran, Mingyu berjalan angkuh menuju keretanya yang didalamnya sudah ada Pangeran Wonwoo yang hanya diam melihat kejadian barusan dari dalam keretanya.

"Jangan teriak terlalu keras nanti tenggorokanmu sakit." Wonwoo menatap lembut Mingyu yang menatapnya datar.

"Jangan mengaturku."

"Aku hanya-"

"Kau hanya perlu diam dan melihat."

"Tapi aku ingin yang terbaik untukmu."

"Ini yang terbaik bagiku."

"Terserah kau saja. Aku hanya mendukungmu."

"Bagus. Yang kau lakukan hanya diam dan membantu jika aku membutuhkan bantuanmu."

Wonwoo hanya mangangguk pelan dengan senyum teduh, perjalan menuju istana Silla diiringi dengan keheningan karna Mingyu dan Wonwoo hanya diam lebih tepatnya Mingyu yang sulit diajak bicara dengan menyerahnya Wonwoo karna tidak ada respon sedikitpun. Jika ditanya apa perniakahan mereka berjalan baik? maka jawabannya tidak, mereka hanya berusaha membuat pernikahan mereka terlihat baik meski pendapat mereka selalu bertolakan. Mereka saling mencintai namun Mingyu tidak bisa menampilkan ekspresi cintanya kepada Wonwoo sedangkan Wonwoo tahu bahwa suaminya itu mencintainya dan karna itulah ia selalu berusaha untuk lebih dekat dengan Mingyu.

The Mystery of a Future King✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang