Joshua duduk disamping Queen Baekhyun yang saat ini tengah terbaring lemah, Joshua menggenggam tangan Baekhyun erat sedangkan semua pelayan yang berada didalam ruangan permaisuri hanya diam menunduk.
"Ini sudah ke sepuluh tahun pangeran kedua tetap juga tidak kembali." Baekhyun menatap Joshua teduh.
"Entah kenapa saya merasa pengeran kedua akan kembali."
Baekhyun menggeleng lemah. "Aku sudah tua nak, entah sampai kapan aku bisa bertahan. uhuk uhukk."
Joshua membantu Baekhyun untuk duduk dan menyodorkan air yang diminum Baekhyun, Joshua tidak tahu harus menjawab apa atas perkataan Baekhyun barusan.
"Aku hanya ingin kau menerima pangeran Mingyu untuk menjadi selirnya."
Deg
Joshua menggerakkan mata gelisah, bagaimanapun ia sama sekali tidak ingin menikah dengan pangeran pertama. Tapi saat ini Joshua harus berhadapan langsung dengan permasuri Baek lalu bagaimana cara ia menolak?
Baekhyun tidak mengetahui hubungan pangeran Dokyeom dengan pangeran Joshua selama ini, jadi wajar jika ia juga mendukung perkataan sang anak pertamanya.
Flashback on :
Pangeran Mingyu dan permaisuri Wonwoo berjalan untuk memasuki kamar Baekhyun namun langkah kaki mereka terhenti karna dicegat salah satu pelayan disana.
"Menyingkir." Datar Mingyu.
Pelayan itu menunduk takut. "Maaf pangeran, tapi saat ini permasuri Baek sedang tidak ingin diganggu."
"Aku tidak perduli, cepat menyingkir dari pandanganku."
Melihat tidak ada pergerakan dari seorang pelayan itu membuat Mingyu geram. "Jika kau masih berdiri disini maka aku tidak akan segan-segan membunuhmu."
Tubuh pelayan itu bergetar takut dengan peluh dingin bercucuran. "B-baiklah p-pangeran S-sa-"
"Pergi!" bentak Mingyu.
Baekhyun yang baru saja memejamkan mata harus terbangun kembali karna suara teriakan keras didepan kamarnya, ia tahu siapa pelaku teriakan itu tapi Baekhyun hanya memilih diam dan mendengar.
Pelayan itu membungkuk berkali-kali lalu berjalan memasuki kamar Baekhyun. "Maaf permaisuri Baek jika waktu istirahatmu terganggu, diluar pangeran Mingyu dan permaisuri Wonwoo ingin bertemu dengan anda."
Bakhyun mengehembus nafas berat dengan mengangguk lemah. "Suruh mereka masuk."
"Baik permaisuri."
Pelayan tadi membungkuk sopan lalu pergi dan tidak lama muncul lah Mingyu dengan Wonwoo yang menggandeng lengannya, Baekhyun hanya menampilkan senyum lembutnya.
"Katakan ada apa kau kemari Mingyu-ah?"
Mingyu duduk ditepi ranjang sang ibu sedangkan Wonwoo duduk disebelah kiri Baekhyun untuk menukar kompresannya. "Apa kesehatan ibu sudah membaik?"
Baekhyun tersenyum kecut. "Aku tahu bukan itu yang ingin kau sampaikan."
Mingyu tertawa pelan. "Ya, aku kemari berniat mengatakan padamu untuk menikahkan aku dengan pangeran dari kerajaan Baekje."
Baekhyun bisa melihat Wonwoo yang sedih mendengar perkataan Mingyu namun ia memilih diam dengan senyumnya, Baekhyun menggenggam tangan Wonwoo yang bergetar.
"Apa kau menerima ini permaisuri Wonwoo?"
Belum sempat Wonwoo menjawab Mingyu sudah memotong perkataannya terlebih dahulu. "Ti-"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mystery of a Future King✔
RandomKerajaan memang identik dengan hal yang berbau kemegahan dan kemewahan, namun apa jadinya jika kerajaan Silla yang ditempati oleh King Chanyeol beserta istri dan ketiga anaknya adalah kerajaannya yang hanya selalu memiliki hari kesedihan, apa ini se...